Konflik PT DDP & Petani Mukomuko: Yayasan Kanopi Hijau Serukan Tanggung Jawab Pemegang Saham

- 8 September 2023, 14:53 WIB
KONFLIK AGRARIA: Yayasan Kanopi Hijau Indonesia (KHI) secara resmi mendesak Beneficial Owner (BO) PT DDP untuk turun tangan langsung menyelesaikan/ Foto: Kanopi/
KONFLIK AGRARIA: Yayasan Kanopi Hijau Indonesia (KHI) secara resmi mendesak Beneficial Owner (BO) PT DDP untuk turun tangan langsung menyelesaikan/ Foto: Kanopi/ /

MUKOMUKO,IKOBENGKULU.COM -  Tegangan meningkat terkait konflik agraria antara petani dan PT Daria Dharma Pratama (DDP) di Kabupaten Mukomuko. Pada tanggal 7 September 2023, Yayasan Kanopi Hijau Indonesia (KHI) secara resmi mendesak Beneficial Owner (BO) PT DDP untuk turun tangan langsung.

Konflik yang telah berkepanjangan ini menimbulkan dampak signifikan pada kedua belah pihak. Melalui surat tuntutan, Yayasan KHI menyampaikan tiga tuntutan khusus kepada pemegang saham,
Adanya pertanggungjawaban dari manajemen PT DDP terkait kerugian yang terjadi, Melakukan audit menyeluruh terhadap izin dan tata kelola PT DDP untuk mencegah eskalasi konflik, Penghentian segala bentuk tindakan kekerasan oleh petugas PT DDP guna mencegah korban lebih lanjut.
Surat tersebut ditujukan kepada 18 pemegang saham PT DDP, termasuk beberapa nama ternama seperti Danang Hertanto Herlambang, Drs Johanes Hardianto, dan beberapa entitas korporasi.

Ali Akbar, Ketua KHI, mengungkapkan keprihatinannya mengenai eskalasi konflik. "Dalam satu tahun terakhir, ada 40 insiden bentrokan antara karyawan PT DDP dan petani di Mukomuko," kata Ali. Dia menambahkan, "Sejak Mei hingga September 2023, dua puluh petani telah jadi korban."

Ali juga menegaskan bahwa informasi mengenai konflik ini bukanlah hal baru bagi pemegang saham, mengingat banyaknya liputan media terkait insiden tersebut. "Konflik agraria ini seharusnya menjadi agenda utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan," tegasnya.

Baca Juga: Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu dan IPSA Bersinergi untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Siswa

Selain itu, dampak dari konflik ini mencakup penahanan tiga petani dan dua satpam PT DDP atas berbagai tuduhan.

Data dari KHI menunjukkan beberapa area potensial konflik berdasarkan luas wilayah HGU PT DDP. Konflik tersebut melibatkan berbagai komunitas petani di sejumlah wilayah.

Saat ini, mata publik tertuju pada pemegang saham PT DDP, menantikan langkah konkret dalam penyelesaian masalah agraria yang telah berlarut-larut ini. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x