Terobosan Baru! Program DASHAT di Kampung KB Bengkulu Mampu Cegah Stunting dan Ubah Kualitas Hidup

17 Agustus 2023, 11:11 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, sedang menyuapi balita saat sosialisasi program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di kampung Keluarga Berkualitas/foto: idris/ /

IKOBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mengambil langkah inovatif dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting. Salah satu langkah tersebut adalah melalui pengembangan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di kampung Keluarga Berkualitas (KB).

Dalam hal ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan institusi masyarakat pedesaan (IMP) untuk melaksanakan Orientasi DASHAT. Program ini bertujuan untuk mencegah gizi buruk dan stunting.

Kegiatan orientasi ini diadakan di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Bengkulu, dan diikuti oleh 30 peserta IMP, termasuk kader PKK desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK), ibu hamil, dan menyusui.

Acara ini turut dihadiri oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, Ketua Pokja GenRe BKKBN Bengkulu, Edi Sofyan, SE, MM, Kepala Dinas P2KBP3A Diraswan, S.Sos, M.Si, serta perwakilan pemerintah dari Kecamatan Nasal dan Desa Ulak Pandan.

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, mengungkapkan bahwa pengembangan program DASHAT di kampung KB adalah langkah pemerintah untuk meningkatkan empati dan peran masyarakat dalam mengatasi stunting.

Baca Juga: Pertemuan Strategis Kepala BKKBN dan Tokoh Pemerintah di Kaur, Ada Apa?

Iqbal menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pemberdayaan kelompok masyarakat di wilayah Kampung KB untuk turut serta dalam menurunkan angka stunting.

"Pemberdayaan kelompok masyarakat ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui program DASHAT di Kampung KB. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas keluarga melalui asupan gizi melalui makanan tambahan berbasis pangan lokal," ujar Iqbal.

Dalam upaya ini, Program DASHAT dirancang untuk memberikan menu sehat kepada keluarga prioritas sasaran, seperti Catin, ibu hamil, menyusui, dan keluarga bayi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas keluarga dan memenuhi asupan gizi yang diperlukan.

Selain orientasi DASHAT, kegiatan ini juga melibatkan penyerahan bantuan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting melalui aspek ekonomi.

Dalam hal ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu memberikan bantuan ATTG kepada kelompok pelaku ekonomi mikro untuk pengembangan usaha. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan mendorong keberhasilan program pembangunan kependudukan serta penanganan stunting di Bengkulu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kaur, Bengkulu, Diraswan, menambahkan bahwa pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari awal. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting baik secara nasional maupun di daerah.

Diraswan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah risiko stunting dengan memperhatikan aspek kesehatan, gizi, kebersihan lingkungan, dan ekonomi.

Ia menekankan bahwa penanganan stunting memerlukan kerjasama lintas sektor baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Dengan pengembangan program DASHAT dan bantuan ATTG, diharapkan masyarakat desa akan aktif dalam menurunkan angka stunting dan membangun kualitas SDM. Upaya ini diharapkan dapat membantu merealisasikan target penurunan prevalensi stunting di Kaur menjadi 9 persen pada tahun 2024.

Selain orientasi DASHAT, pemerintah daerah juga telah mengukuhkan duta GenRe di tiga desa perbatasan provinsi serta menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil dan menyusui sebanyak dua keluarga dan 10 ibu menyusui. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler