Gubernur Rohidin Mersyah Apresiasi Penulis Buku Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan

19 April 2023, 10:28 WIB
Gubernur Rohidin memberikan apresiasi tersebut pada acara bedah buku yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu bersama Koperasi Perempuan Pelestari Hutan dan Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi (LivE) dalam rangka memperingati Hari Bumi 2023 di Palm Ola Bakery & Restory pada tan /


IKOBENGKULU.COM - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, memberikan apresiasi terhadap terbitnya buku otobiografi berjudul 'Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan'.

Buku ini berisi kisah perjalanan hidup 20 perempuan desa penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang berhasil menandatangani perjanjian kerjasama kemitraan konservasi dengan Balai Besar TNKS untuk mengelola hutan dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu sebagai sumber pangan.

Gubernur Rohidin memberikan apresiasi tersebut pada acara bedah buku yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu bersama Koperasi Perempuan Pelestari Hutan dan Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi (LivE) dalam rangka memperingati Hari Bumi 2023 di Palm Ola Bakery & Restory pada tanggal 18 April 2023.

Selain memberikan apresiasi, Gubernur Rohidin juga memberikan dukungan berupa uang tunai lima juta rupiah atas terbitnya buku tentang perempuan pejuang pelestarian hutan dan lingkungan hidup di Bengkulu.

Baca Juga: Diskusi Buku Membangun Jalan Perubahan di Hari Bumi 2023 di Bengkulu

Dalam acara bedah buku tersebut, tiga dari 20 orang penulis hadir, di antaranya Rita Wati, Wahyuni Saputri, dan Rika Nofrianti, yang merupakan Ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan Maju Bersama, Ketua Komunitas Perempuan Pelestari Situs Warisan Dunia, dan Ketua Koperasi Perempuan Pelestari Hutan.

"Saya berharap isi buku dapat diurai menjadi semacam bacaan ringan yang bisa disajikan melalui media sosial untuk menarik minat baca kaum milenial dan masyarakat luas", katanya.

Gubernur Rohidin sendiri telah menerbitkan 8 judul buku dan mengapresiasi keberadaan buku sebagai sebuah warisan yang akan selalu berbicara. Dukungannya atas terbitnya buku otobiografi ini menunjukkan kepedulian pemerintah dan masyarakat Bengkulu terhadap isu lingkungan hidup.

Sementara itu, Wahyuni Saputri sebagai salah satu penulis berharap dapat memberikan edukasi bahwa usaha kegiatan ekonomi bisa dilakukan selaras dengan upaya memperbaiki dan menjaga kelestarian hutan.

Ia juga berharap perjuangan mereka bisa menginspirasi perempuan lain yang sedang berjuang mendapatkan hak untuk mengelola hutan secara legal tanpa takut berurusan dengan petugas.

Gubernur Rohidin memberikan apresiasi tersebut pada acara bedah buku yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu bersama Koperasi Perempuan Pelestari Hutan dan Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi (LivE) dalam rangka memperingati Hari Bumi 2023 di Palm Ola Bakery & Restory pada tan


Buku otobiografi ini diharapkan dapat memperlihatkan perjuangan perempuan dalam mempertahankan hutan dan lingkungan hidup. Dengan berbagai pengalaman dan kisah inspiratif yang terkumpul dalam buku ini, diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan dan lingkungan hidup.

Acara bedah buku ini juga dihadiri oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu dan Koperasi Perempuan Pelestari Hutan serta Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi (LivE), sebagai wadah yang turut mendukung gerakan pelestarian hutan dan lingkungan hidup.

Semoga buku otobiografi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan dan lingkungan hidup, serta mendorong pemerintah dan masyarakat Bengkulu untuk terus memperjuangkan pelestarian hutan dan lingkungan hidup di masa depan.

Pada kesempatan tersebut, Rita Wati, Ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan Maju Bersama, Wahyuni Saputri, Ketua Komunitas Perempuan Pelestari Situs Warisan Dunia, dan Rika Nofrianti, Ketua Koperasi Perempuan Pelestari Hutan, juga turut berbicara mengenai pengalaman dan perjuangan mereka dalam mempertahankan hutan dan lingkungan hidup.

Mereka menyampaikan bahwa perjuangan pelestarian hutan dan lingkungan hidup tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat. Peran perempuan dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup juga harus ditingkatkan dan diakui.

Baca Juga: Bank BRI Salurkan Bantuan Pangan Non Tunai ke 94.017 Keluarga Penerima Manfaat di Bengkulu Menjelang Lebaran

Buku otobiografi ini merupakan hasil dari kerja keras para perempuan desa penyangga TNKS yang telah berhasil mendapatkan pengakuan formal dalam mengelola hutan sekaligus memanfaatkan hasil hutan bukan kayu sebagai sumber pangan.

Kisah perjalanan hidup mereka yang terkumpul dalam buku ini dapat memperlihatkan bahwa perempuan juga dapat memiliki peran penting dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup.

Acara bedah buku ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup, serta menginspirasi perempuan lain untuk turut berperan aktif dalam gerakan pelestarian hutan dan lingkungan hidup.

Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok perempuan peduli lingkungan, diharapkan tercipta lingkungan yang sehat dan lestari untuk kehidupan generasi yang akan datang. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler