IKOBENGKULU.COM- Sejumlah intimidasi yang diterima oleh Apip Nurahman alias Apip Lentuy, conten kreator asal Bengkulu Selatan yang mengkritisi tuntutan kades masa jabatan 9 tahun, terus menjadi perhatian publik.
Tidak hanya masyarakat Bengkulu, tetapi sejumlah tokoh dan pengacara kondang Tanah Air ikut prihatin atas kejadian ini.
Salah satunya, Mirwansyah, pengacara kondang asal Pekanbaru, menyampaikan tindakan intimidasi para kades terhadap Apip Lentuy telah menciderai demokrasi di Indonesia.
Tindakan tersebut jelas melanggar hukum. Sebab itu, para kades diminta segera meminta maaf kepada Apip Lentuy, jika tidak maka para pengacara muda ini akan menuntut kades tersebut.
Dilansir dari instagram @terangmedia, Mirwansyah memberi waktu 3x24 jam untuk semua para kades yang mengintimidasi Apip Lentuy agar meminta maaf secara terbuka.
Berikut pernyataan Mirwansyah pengacara asal Pekan Baru Ini:
Baca Juga: Mantan Aktivis 98 dan Jurnalis Kecam Penembakan Waka III JMSI Pusat Rahimandani di Bengkulu
"Kemarin sahabat saya Apip yang mengkritisi tuntutan kades masa jabatan 9 tahun, dan kades memaksa Apip meminta maaf dan digeruduk oleh 40 kades".
"Sekarang saya kasih waktu 3x24 jam, untuk semua para kades yang mengintimidasi dan memaksa Apip, untuk meminta maaf kepada Apip secara terbuka".
"Apabila anda tidak meminta maaf kepada Apip, maka saya akan berkoordinasi kepada Apip, akan mengambil tindakan hukum kepada anda".
"Karena anda telah menciderai demokrasi yang sudah dibangun oleh foundhing fathers kita. Kenapa, karena setiap orang punya hak untuk menyampaikan pendapatnya, baik secara lisan atau tulisan. Anda sudah melanggar hak konstituasi orang".
Baca Juga: Job Menjadi MC Apip Lentuy Dibatalkan Warga, Diduga ada Permintaan dari Oknum Kades
"Kalau anda gak siap dikritik tidak usah menjadi pejabat. Anda jadi kades aja gak siap dikritik. Gimana mau jabatan 9 tahun. Kalau anda tidak siap dikritik jangan jadi pejabat. Dikritik bang Apip aja anda tidak siap".
"Kalau tidak siap menjadi pemimpin, ya sudah letakkan jabatannyan dan serahkan pada yang mampu dan siap untuk memimpin" ***