Rusia Serang Habis-habisan Pasukan Ukraina di Timur, Berhasil atau Gagal?

- 25 Mei 2022, 20:44 WIB
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai tank selama konflik Ukraina-Rusia di Wilayah Donetsk, Ukraina 22 Mei 2022. Tulisan di tank itu berbunyi: "Rusia". REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai tank selama konflik Ukraina-Rusia di Wilayah Donetsk, Ukraina 22 Mei 2022. Tulisan di tank itu berbunyi: "Rusia". REUTERS/Alexander Ermochenko /

UKRAINA, IKOBENGKULU.COM- Pasukan Rusia melancarkan serangan habis-habisan untuk mengepung pasukan Ukraina di kota kembar timur yang mengangkangi sungai. Pertempuran yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan kampanye utama Moskow di jantung industri Donbas.

Dilansir dari Reuters, Rusia sedang berusaha untuk merebut dua provinsi Donbas yang diklaim separatis, Donetsk dan Luhansk, dan menjebak pasukan Ukraina di sebuah kantong di front timur utama.

Pasukan Rusia menguasai tiga kota di wilayah Donetsk termasuk Svitlodarsk, kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko kepada afiliasi lokal Radio Free Europe/Radio Liberty.

"Situasi di front (timur) sangat sulit karena nasib negara ini mungkin sedang diputuskan (di sana) sekarang," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk.

Bagian paling timur dari kantong Donbas yang dikuasai Ukraina, kota Sievierodonetsk di tepi timur Sungai Donets Siverskiy dan kembarannya Lysychansk di tepi barat, telah menjadi medan perang penting di sana. Pasukan Rusia maju dari tiga arah untuk mengepung mereka.

Baca Juga: Angkatan Udara AS Menuntut 'Bukti Kemampuan' Atas Peningkatan Blok 4 Untuk Jet F-35A

"Musuh telah memfokuskan upayanya untuk melakukan serangan untuk mengepung Lysychansk dan Sievierodonetsk," kata Serhiy Gaidai, gubernur provinsi Luhansk, di mana kedua kota tersebut termasuk di antara wilayah terakhir yang masih dipegang oleh Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan telah menangkis sembilan serangan Rusia pada hari Selasa di Donbas di mana pasukan Moskow telah menewaskan sedikitnya 14 warga sipil, menggunakan pesawat, peluncur roket, artileri, tank, mortir dan rudal.

Dilansir Reuters, pihaknya tidak dapat segera memverifikasi informasi tersebut.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah