Balas AS Usai Menunjukan Kekuatan AL, China Mengerahkan Kapal 'Perusak Terbaik' di Perairan Indo-Pasifik

- 16 April 2022, 19:56 WIB
Type 055 Destroyer Lhasa (via Twitter)
Type 055 Destroyer Lhasa (via Twitter) /

Selanjutnya, menurut laporan intelijen militer AS baru-baru ini, Korea Utara menggunakan program luar angkasanya untuk menguji dan mengembangkan kemampuan rudal balistiknya. Pyongyang mengklaim telah meluncurkan kendaraan peluncuran luar angkasa (SLV) pada 27 Februari dan 5 Maret, mengklaim peluncuran itu untuk pengembangan satelit mata-mata baru.

Zhang Liangui, profesor penelitian strategis internasional di Sekolah Partai Pusat, mengatakan: “Korea Utara mengancam untuk melanjutkan pengembangan rudal jarak jauh dan uji coba nuklirnya, yang pernah diumumkan akan dihentikan. “Pyongyang takut dunia akan melupakannya di tengah Ukraina yang berkepanjangan karena dilema negosiasi gencatan senjata antara Moskow dan Kyiv.”

Kelompok kapal induk itu melakukan “operasi bilateral reguler” dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, kata juru bicara Armada ke-7 AS kepada harian militer AS Stars and Stripes. “Pelatihan kami meningkatkan kredibilitas pencegahan konvensional dengan menunjukkan kekuatan kemitraan bilateral kami,” ujar 7th Fleet.

Operasi seperti ini “meyakinkan sekutu dan mitra kami tentang komitmen AS untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”, katanya.

Latihan AS-Jepang juga dilakukan pada saat Taiwan bersiap untuk membeli Sistem Pertahanan Udara Patriot, yang membuat China kecewa. Selanjutnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi diperkirakan akan segera melakukan perjalanan ke Taiwan. China telah mengambil pengecualian yang kuat untuk kunjungan pembicara AS.

Taiwan telah meningkatkan persiapan militernya melawan China dalam beberapa waktu terakhir. Ini mensimulasikan serangan PLA dan melakukan latihan udara sambil juga merilis buku pegangan pertahanan sipil untuk warganya. Kedua upaya ini diremehkan oleh para ahli China sebagai latihan sia-sia yang bertujuan untuk menolak reunifikasi.

Karena itu, kapal perusak China yang melintasi laut bisa jadi murni kebetulan atau pesan ke Amerika Serikat bahwa Angkatan Laut PLA tetap waspada terhadap semua kegiatan di sekitarnya. Ketegangan telah meningkat antara kedua musuh, terutama karena AS tetap waspada bahwa China dapat menyerang Taiwan, mengikuti jejak sekutunya Moskow.

Jadi dengan latar belakang keadaan yang ada, Amerika Serikat tetap menyadari pentingnya menghalangi musuh-musuhnya di Indo-Pasifik bahkan ketika perang Rusia mengambil giliran yang buruk dan lebih intens di Ukraina.***

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: eurasiantimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah