1000 Kali Lebih Merusak, China Mengklaim Bunker Militer Bawah Tanah Tidak Lagi Aman Senjata Nuklir Taktis

- 9 April 2022, 11:57 WIB
Hwasong-17 missile. (Wikipedia)
Hwasong-17 missile. (Wikipedia) /


IKOBENGKULU.COM-Selama Perang Teluk 1991, Amerika Serikat pertama kali mengembangkan senjata penghancur bunker untuk menyerang fasilitas militer bawah tanah di Irak. Beberapa dekade kemudian, China kini telah menunjukkan kemampuan mematikan dan sebelumnya tidak diketahui dari senjata penghancur bunker nuklir dalam percobaan penelitian lanjutan.


Penghancur bunker adalah bom yang dirancang untuk menyerang dan menghancurkan fasilitas militer bawah tanah yang diperkeras yang dapat menampung pusat komando, amunisi, laboratorium penelitian, dan sistem canggih lainnya yang sangat diperlukan untuk berperang.

Senjata penghancur bunker dapat menembus tanah, tidak seperti bom konvensional, dan menghancurkan fasilitas tersebut.

Produksi senjata ini pada 1990-an mengharuskan pembangunan bunker militer dan situs tahan nuklir jauh di dalam tanah untuk melindungi sistem strategis dari dampak serangan konvensional atau nuklir.

Baca Juga: Kapal Pesiar Pertama Akan Kembali ke Kanada Saat Negara Membuka Kembali Pelayaran Setelah Dua Tahun Absen

Dalam perkembangan baru, untuk mempelajari dampak penghancur bunker nuklir, China mendirikan fasilitas penelitian baru untuk mensimulasikan serangan senjata penghancur bunker nuklir, bahkan yang ditempatkan di kedalaman yang sangat dalam, menurut ilmuwan militer yang terlibat dalam proyek tersebut, South China Morning Postingan dilaporkan.
Dilansir ikobengkulu.com dari eurasiantimes.com, peneliti China, sebelumnya tempat perlindungan nuklir dikubur beberapa ratus meter dalam untuk melindungi mereka dari serangan apapun. Namun, fasilitas pengujian China telah menunjukkan bahwa bahkan terowongan lebih dari 2 km (1,24 mil) di bawah permukaan dapat dihancurkan.

Terowongan yang disimulasikan hampir runtuh dalam satu tes setelah mengalami dampak yang setara dengan lima serangan berturut-turut oleh bom nuklir yang menembus bumi, sebuah skenario yang sebelumnya diyakini tidak terbayangkan.

Kompleks Gunung Cheyenne, yang menampung Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara, diberi label "instalasi paling aman di dunia" oleh militer AS karena dikelilingi oleh granit yang tebalnya lebih dari 500 meter (1.600 kaki).

Di Pegunungan Ural, 'tempat perlindungan Kiamat' milik pemerintah Rusia tenggelam sedalam 300 meter.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: eurasiantimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah