kisah Van Gogh, Pelukis Jenius yang Tak Pernah Diapresiasi Sepanjang Hidupnya

- 13 November 2022, 13:42 WIB
Pelukis Van Gogh.
Pelukis Van Gogh. /Wikimedia Commons/

IKOBENGKULU.COM – Seniman rupa atau pelukis pasti mengenal nama Vincent Willem van Gogh, seorang pelukis dengan karyanya yang sangat fenomenal.

Van Gogh adalah seorang pelukis pascaimpresionis Belanda yang terkenal dan berpengaruh dalam sejarah seni di Barat.

Bayangkan, pria yang lahir di Zunder, Belanda, pada 30 Maret 1853 ini mampu menciptakan sekitar 2.100 karya seni hanya dalam waktu lebih dari satu dasawarsa.

Baca Juga: Maestro Kain Besurek, Alcala Zamora, Pensiunan ASN Bengkulu yang Tak Pernah Berhenti Mengabdi dan Berkarya

Lukisan tersebut sudah termasuk dengan 860 lukisan cat minyak yang dibuatnya pada dua tahun terakhir masa kehidupannya.

Karyanya Van Gogh meliputi bentang alam, alam benda, potret, dan potret diri. Selain itu, ciri khas dari karyanya adalah warna tebal dan dramatis serta goresan kuas yang terkesan impulsive dan ekspresif.

Namanya sangat dikenal karena kejeniusannya, sehingga mampu menciptakan karya yang sangat fenomenal. Tapi, siapa mengira justru karyanya itu mulai mendapat apresiasi setelah dirinya meninggal dunia.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Pemungutan Suara Pemilu di Indonesia Selalu Hari Rabu

Lika-liku kehidupan Van Gogh sangat tragis. Bayangkan, sepanjang hidupnya, sama sekali tidak memperoleh apresiasi terhadap karya-karyanya sampai dia meninggal dunia.

Kisah kematiannya pun menyimpan banyak misteri. Karena seniman lukis ini sempat jatuh miskin akibat tidak pernah sukses dalam menjual karyanya. Diketahui juga, bahwa dia menderita gangguan kejiwaan di sepanjang karirnya.

Dengan kondisi seperti itu, tidak membuat Van Gogh patah semangat. Dia tetap melanjutkan berkarya untuk membuat lukisan yang indah hingga sampai akhirnya dia meninggal.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris, Manchester City Tunduk dari Brentford

Kehidupan Pribadi

Vincent Willem van Gogh lahir di provinsi Brabant Utara yang mayoritas penduduknya menganut agama Katolik.

Dia merupakan anak sulung dari pasangan Theodorus van Gogh dan Anna Cornelia Carbentus. Diketahui bahwa Theodorus van Gogh merupakan seorang pendeta Gereja Reformasi Belanda.

Anna Cornelia, ibu Van Gogh, berasal dari keluarga kaya yang ada di Den Haag. Sementara ayahnya merupakan anak bungsu dari seorang pendeta.

Baca Juga: Pencuri Motor Trail di Rejang Lebong Terekam CCTV

Orang tua Van Gogh menikah pada Mei 1857. Van Gogh memiliki seorang adik bernama Theo yang lahir pada 1 Mei 1857, selisih empat tahun dengannya.

Selain Theo, Van Gogh juga memiliki adik laki-laki lainnya bernama Cord an tiga adik perempuan bernama Elisabeth, Anna, dan Willemina.

Sejak kecil, Van Gogh terkenal sebagai seorang anak yang serius dan penuh dengan pikiran. Dia mulai menyukai menggambar sejak kecil.

Baca Juga: Asal-usul Keturunan Sultan Bangkalan Madura, Panembahan Cakraningrat IV di Bengkulu

Van Gogh dimasukkan ke dalam sekolah asrama di Zevenbergen pada tahun 1864, namun dia meminta untuk dipulangkan kembali. Akhirnya pada tahun 1866, orang tuanya menyekolahkan Van Gogh ke sekolah menengah di Tilburg. Namun, Van Gogh tetap terlihat tidak bahagia.

Dua tahun kemudian, dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan ketika beranjak dewasa, dia menuliskan bahwa masa mudanya sangat keras, dingin, dan hampa.

Cent selaku paman Van Gogh, memberikan keponakannya itu pekerjaan di perusahaan seni Goupil & Cie pada Juli 1869. Kemudian, dia dikirimkan ke kantor cabang Goupil di Southampton Street, London, dan tinggal di 87 Hackford Road, Stockwell.

Baca Juga: Camat Sindang Dataran Berikan Respon Terkait Jalan Rusak

Pada masa itulah yang menjadi masa bahagia bagi Van Gogh karena dia sukses dengan pekerjaannya. Bayangkan saja, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, dia sudah mendapatkan penghasilan melebihi ayahnya sendiri.

Dia pernah ditugaskan menjadi seorang misionaris di Petit-Wasmes pada Januari 1879. Dia juga memberikan tempat tinggalnya kepada seorang tuna wisma sebagai bukti dukungan kepada para jemaat miskin. Kemudian dia memilih pindah ke gubuk kecil dan tidur di atas jerami.

Karier Van Gogh

Van Gogh mengawali kariernya di Nuenen dan Antwerpen sejak 1883 hingga 1886. Di Nuenen, dia fokus pada lukisan dan gambar.

Agustus 1884, ada seorang putri bernama Margot Begemann yang jatuh cinta kepada Van Gogh. Van Gogh pun membalas perasaannya namun ketika mereka ingin menikah, keluarganya tidak setuju.

Baca Juga: Polda Bengkulu Resmi Tetapkan Dua Tersangka OTT Dispendik BU Terkait Fee Proyek

Seniman ini menghasilkan hampir sekitar 200 lukisan minyak selama dua tahun di Nuenen. Dia juga telah menyelesaikan banyak gambar dan lukisan cat air.

Sedangkan di Antwerpen, dia hidup dengan kemiskinan dan makan seadanya. Dia berusaha mempelajari teori warna dan menghabiskan waktunya di museum. Dia juga mempelajari karya milik Peter Paul Rubens.

Di memutuskan pindah ke Paris pada Maret 1886 dan tinggal di apartemen rue Laval di Montmarte bersama Theo. Dia juga berguru di studio Fernand Cormon.

Di Paris, dia melukis potret teman-teman dan kenalan-kenalannya, lukisan alam benda, serta pemandangan Le Moulin de la Galette, Montmartre, Asnieres, dan daerah sepanjang Sungai Seine.

Baca Juga: Konser We All Are One Kpop Ditunda, Diduga CEO Park Jai Hyun Bawa Kabur Uang Ribuan Penonton

Dia memakai teknik cukil kayu Jepang (ukiyo-e) untuk menghias tembok studionya ketika berada di Paris.

Dia sengaja mengumpulkan ratusan karya seni cukil kayu termasuk melukis The Courtesan or Oiran pada tahun 1887.

Ketika itu, dia jatuh sakit akibat minum-minuman dan mengalami batuk yang dipicu oleh rokok. Sehingga dia memutuskan untuk pindah ke Arles pada Februari 1888.

Di sana, dia mempunyai keinginan untuk membuat koloni seni rupa yang kemudian ditemani oleh Christian Mourier-Petersen selama dua bulan.

Baca Juga: Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Perumahan Mewah, Walkot Jakbar: Informasi Kelaparan Harus Ditelisik Lagi

Dia sangat produktif ketika berada di Arles. Hal itu terbukti karena dia mampu menyelesaikan 200 lukisan dan lebih dari 100 gambar serta karya cat air.

Karyanya yang sangat fenomenal adalah lukisan Malam Berbintang (Juni 1889), yang memiliki ciri khas berupa pola spiral atau melingkar.

Van Gogh meninggal pada 27 Juli 1890 ketika dia berusia 37 tahun. Dia melakukan aksi bunuh diri dengan menembakkan sepucuk revolver Lefaucheux a broche 7 mm ke dadanya sendiri. ***

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Profil Van Gogh, Pelukis Jenius yang Tak Pernah Diapresiasi Sepanjang Hidupnya

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x