kisah Van Gogh, Pelukis Jenius yang Tak Pernah Diapresiasi Sepanjang Hidupnya

- 13 November 2022, 13:42 WIB
Pelukis Van Gogh.
Pelukis Van Gogh. /Wikimedia Commons/

Baca Juga: Polda Bengkulu Resmi Tetapkan Dua Tersangka OTT Dispendik BU Terkait Fee Proyek

Seniman ini menghasilkan hampir sekitar 200 lukisan minyak selama dua tahun di Nuenen. Dia juga telah menyelesaikan banyak gambar dan lukisan cat air.

Sedangkan di Antwerpen, dia hidup dengan kemiskinan dan makan seadanya. Dia berusaha mempelajari teori warna dan menghabiskan waktunya di museum. Dia juga mempelajari karya milik Peter Paul Rubens.

Di memutuskan pindah ke Paris pada Maret 1886 dan tinggal di apartemen rue Laval di Montmarte bersama Theo. Dia juga berguru di studio Fernand Cormon.

Di Paris, dia melukis potret teman-teman dan kenalan-kenalannya, lukisan alam benda, serta pemandangan Le Moulin de la Galette, Montmartre, Asnieres, dan daerah sepanjang Sungai Seine.

Baca Juga: Konser We All Are One Kpop Ditunda, Diduga CEO Park Jai Hyun Bawa Kabur Uang Ribuan Penonton

Dia memakai teknik cukil kayu Jepang (ukiyo-e) untuk menghias tembok studionya ketika berada di Paris.

Dia sengaja mengumpulkan ratusan karya seni cukil kayu termasuk melukis The Courtesan or Oiran pada tahun 1887.

Ketika itu, dia jatuh sakit akibat minum-minuman dan mengalami batuk yang dipicu oleh rokok. Sehingga dia memutuskan untuk pindah ke Arles pada Februari 1888.

Di sana, dia mempunyai keinginan untuk membuat koloni seni rupa yang kemudian ditemani oleh Christian Mourier-Petersen selama dua bulan.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x