kisah Van Gogh, Pelukis Jenius yang Tak Pernah Diapresiasi Sepanjang Hidupnya

- 13 November 2022, 13:42 WIB
Pelukis Van Gogh.
Pelukis Van Gogh. /Wikimedia Commons/

Baca Juga: Asal-usul Keturunan Sultan Bangkalan Madura, Panembahan Cakraningrat IV di Bengkulu

Van Gogh dimasukkan ke dalam sekolah asrama di Zevenbergen pada tahun 1864, namun dia meminta untuk dipulangkan kembali. Akhirnya pada tahun 1866, orang tuanya menyekolahkan Van Gogh ke sekolah menengah di Tilburg. Namun, Van Gogh tetap terlihat tidak bahagia.

Dua tahun kemudian, dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan ketika beranjak dewasa, dia menuliskan bahwa masa mudanya sangat keras, dingin, dan hampa.

Cent selaku paman Van Gogh, memberikan keponakannya itu pekerjaan di perusahaan seni Goupil & Cie pada Juli 1869. Kemudian, dia dikirimkan ke kantor cabang Goupil di Southampton Street, London, dan tinggal di 87 Hackford Road, Stockwell.

Baca Juga: Camat Sindang Dataran Berikan Respon Terkait Jalan Rusak

Pada masa itulah yang menjadi masa bahagia bagi Van Gogh karena dia sukses dengan pekerjaannya. Bayangkan saja, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, dia sudah mendapatkan penghasilan melebihi ayahnya sendiri.

Dia pernah ditugaskan menjadi seorang misionaris di Petit-Wasmes pada Januari 1879. Dia juga memberikan tempat tinggalnya kepada seorang tuna wisma sebagai bukti dukungan kepada para jemaat miskin. Kemudian dia memilih pindah ke gubuk kecil dan tidur di atas jerami.

Karier Van Gogh

Van Gogh mengawali kariernya di Nuenen dan Antwerpen sejak 1883 hingga 1886. Di Nuenen, dia fokus pada lukisan dan gambar.

Agustus 1884, ada seorang putri bernama Margot Begemann yang jatuh cinta kepada Van Gogh. Van Gogh pun membalas perasaannya namun ketika mereka ingin menikah, keluarganya tidak setuju.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x