Politik Uang pada Pemilu 2024 Sulit Dihindari Selama Pendapatan Perkapita Masih Rendah

- 18 Oktober 2022, 15:25 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD.
Menko Polhukam Mahfud MD. /Twitter/@PolhukamRI

IKOBENGKULU.COM - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terang-terangan mengungkapkan jika pemilu di Indonesia masih sulit untuk terhindar dari politik uang.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat dalam siniar Podcast pada Channel YouTube RGTY Channel ID yang tayang pada Senin, 17 Oktober 2022.

Awalnya, Mahfud MD mengutarakan keyakinannya bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 akan tetap terselenggara sesuai jadwal. Setelah itu, lalu dia mulai menyinggung soal politik uang yang masih sulit dihindari oleh masyarakat.

Baca Juga: AFC Resmi Tunjuk Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Asia 2023, Kandaskan Harapan Indonesia

"Bahwa sukses memilih pemimpin yang secara substantif betul dikehendaki oleh UUD. Bahwa Pemilu akan jalan sesuai dengan ketentuan konstitusi saya sangat yakin tahun 2024 akan jalan," katanya.

"Tapi, bahwa masih akan terjadi politik uang dan sebagainya saya kira masih sangat sulit dihindari," ujarnya, sebagaimana Ikobengkulu.com kutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Menurut Mahfud, politik uang belum akan bisa ditangkis selama pendapatan per kapita masyarakat masih rendah.

Baca Juga: Sadio Mane Jadi Pemain Paling Dermawan Sejagad

Ia pun menyingung soal pernyataan Boediono, Wakil Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah mengatakan satu teori tentang pemilu di Indonesia sulit terlepas dari politik uang.

"Waktu pidato pengukuhan guru besarnya, Boediono tuh mengatakan, 'ya jangan harap dong pemilu kita jadi substantif, kalau pendapatan per kapita itu belum mencapai 5.500, itu pasti jual-beli lah', (itu) kata pak Boediono," ujar Mahfud.

"Itu pasti akan terjadi di 2024,tapi itu harus dilalui sampai akhirnya pemilu itu nanti pemilunya semakin lama semakin baik," katanya menambahkan.

Baca Juga: Wonderkid Barcelona Meraih Penghargaan Trofi Kopa 2022

Mahfud MD meyakini pemilu di Indonesia menjadi substantif seiring naiknya pendapatan perkapita yang pada tahun 2045 diproyeksikan 23.900. Perhitungan tersebut ia pinjam dari proyeksi McKinsey, biro konsultansi manajemen global.

Atas dasar tersebutlah Mahfud MD menyakini pendapatan perkapita Indonesia akan bisa mencapai 5.000 pada tahun 2035

"Kalo perhitungannya McKinsey, pendapatan perkapita tahun 2045 itu sudah 23.900 lho. Dia sudah menghitung Sumber daya alam, sumber daya manusia, ekselerasi kecepatan pertumbuhan ekonomi, penduduk, partisipasi pendidikan berapa setiap tingkat," katanya.

Baca Juga: Bukan Hanya Kegiatan Fisik, TMMD Juga Menyasar Kegiatan Non Fisik

"Dan itu juga sudah dihitung oleh dua presiden, dulu Pak SBY menghitung begitu, itu tahun 2010. Kemudian 2016 Perpres itu diperbaharui dengan asumsi perhitungan seperti itu," ujar Mahfud melanjutkan.***

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah