IKOBENGKULU.COM -Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
Melalui pernyataan tertulisnya di media sosial Instagram @bem_si, BEM SI menyatakan kalau Indonesia tengah dalam kondisi gawat darurat karena telah menaikan harga bahan bakar di tengah masa pemulihan ekonomi.
“INDONESIA GAWAT DARURAT,” bunyi unggahan Instagram @bem_si, dikutip ikobengkulu.com, Minggu 4 September 2022.
Baca Juga: BBM Naik, Foto Lama PDIP Muncul Lagi, Netizen: Kangen Mereka Demo
Menurut BEM SI langkah yang diambil pemerintah menaikkan harga BBM, berpotensi besar menyusahkan rakyat. Karena itu, keputusan pemerintah tersebut termasuk langkah yang sangat tidak bijak.
“Tepat pada tanggal 3 September 2022 pukul 14:30 WIB. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah yang berpotensi sangat menyusahkan rakyat. Pemerintah dengan percaya diri menaikan harga BBM bersubsidi di tengah penolakan yang masif dari berbagai elemen masyarakat,” kata BEM SI.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga dilakukan di permulaan pulihnya ekonomi masyarakat Indonesia setelah selama dua tahun dihantam pandemi. Keputusan Pemerintah sangat tidak bijak, terlebih masih ada solusi lain yang masih bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan negeri,” ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Barcelona Dikalahkan Sevilla, Fans Marah Terhadap Keputusan Xavi yang Andalkan Gelandang Muda Ini
Dalam unggahan di akun instagramnya, BEM SI juga menuliskan dua tagar, "BBM Naik Rakyat Tercekik" dan "Dewan Pengkhianat Rakyat" (DPR) sebagai sikap menolak penyesuaian harga BBM.
Meski begitu, sampai saat ini, belum ada pernyataan langkah apa yang akan ditempuh BEM SI atas penolakan harga BBM ini, termasuk menggelar aksi demo.