Kementerian PUPR Diminta Ambil Bagian Mengintervensi Stunting

- 11 Juli 2022, 09:01 WIB
 Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan bedah rumah di Kecamatan Belawan, Kota Medan, Kamis (07/07/2022)
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan bedah rumah di Kecamatan Belawan, Kota Medan, Kamis (07/07/2022) /

MEDAN, IKOBENGKULU.COM-Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta untuk mengambil bagian dalam penurunan risiko stunting di Bumi Pertiwi ini.Menteri PUPR agar memperbaiki penataan kawasan beserta sanitasi yang meliputi air bersih, akses jalan agar masyarakat bisa hidup lebih sehat dan kemiskinan ekstrem dapat terselesaikan. Sehingga memutus mata rantai stunting.

Hal itu disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan bedah rumah di Kecamatan Belawan, Kota Medan, Kamis (07/07/2022) dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting nasional yang saat ini menjadi prioritas nasional.

Kunjungan itu usai menghadiri perayaan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke 29 di Lapangan Merdeka, Kota MedanKamis,7 Juli -2022.

Presiden bersama rombongan langsung meninjau bedah rumah apung di Lorong 6 Umum Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Rangkaian Harganas ke-29 tahun 2022 yang dipusatkan di Kota Medan Sumut menggaungkan program penurunan stunting.

Intervensi stunting di Belawan, selain bedah rumah pemerintah segerah membangun tanggul di Kampung Belawan Bahagia. ” Daerah ini merupakan wilayah langganan banjir rob setiap air laut pasang.

“Baru dalam proses lelang. Kalau sudah selesai lelang baru dijalankan karena memang daerah ini sudah berpuluh tahun banjir rob disini dan tidak ditangani. Ini akan kita mulai,” tegasnya.

Program bedah rumah, merupakan salah satunya strategi dalam upaya percepatan penurunan stunting. “Penurunan stunting dalam tujuh tahun ini turun menjadi 24,4 persen. Target kita di 2024 itu 14 persen,” tuturnya di Medan baru ini.

Sementarara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diselah mengikuti kunjungn orang nomor satu tersebut menambhkan bahwa kondisi lingkungan demikian itu akan mengindikasikan tidak tersediannya septic tank.

Kalau rumah ini tidak ada septic tank kalau banjir rob kan fesesnya naik, nah kalau fesesnya naik kan bakteri e-coli di feses nanti ada diare, jadi habis rob diare, sakit maka bisa dipahami”, imbuhnya.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah