Kisah Raja Sungai Lemau, Tuanku Pangeran Mangkuraja dan Perannya Dalam Syiar Islam di Bengkulu

- 4 September 2022, 19:38 WIB
Kondisi Masjid Al yang dibangun oleh Baginda Tuanku Pangeran Mangkuraja pada tahun 1687
Kondisi Masjid Al yang dibangun oleh Baginda Tuanku Pangeran Mangkuraja pada tahun 1687 /ikobengkulu.com/Iman Kurniawan

Baca Juga: Mengenal Sosok Bigto, Dikenal Sederhana dan Inilah Keinginannya

Kemudian datang orang-orang dan Malabari hendak duduk berniaga di Bengkulu. Oleh Tuanku Baginda Pangeran Mangkuraja, mereka itu dititahkan merambah dan membersihkan Padang Perupuk, di ujung tanjung dekat laut sebelah Barat Daya, di sanalah tempat orang Malabari itu.

Lama-kelamaan orang China dan lain-lain bangsapun mulai duduk berniaga pula di Bengkulu dan dititahkan oleh Baginda Pangeran Mangkuraja berbagi dua dengan orang Malabari, sepotong seorang yang menjadi Kampung China dan Berkas.

Lalu orang-orang China itupun membuat rumah kecil-kecil dan rendah­-rendah saja, pokoknya dapat dijadikan tempat berjual-beli dengan orang dari hulu dan dari laut, maka disebut orang Pondok China.

Baca Juga: Pesona Air Terjun Batu Betiang yang Konon Disebut Peninggalan Zaman Prasejarah

Rakyat Kerajaan Sungai Lemau hidup tenteram dan damai, kegiatan ekonomi dan perdagangan maju pesat, seperti, menjual hasil-hasil hutan, perdagangan lada dan rempah-rempah serta basil bumi dengan pihak kompeni melalui pelabuhan.

Pelabuhan kapal dan perahu kala itu terletak berbadapan dengan Kampung Bangkahulu, tempat Tuanku Baginda Pengeran Mangkuraja duduk memerintah.

Pada masa itu negeri Bangkahulu mulai ramai, kapal banyak masuk keluar, berniaga dengan orang Inggris.

Baca Juga: Keindahan Danau Mas Harun Bastari, Disini Ada Perahu Hingga Pesawat Terbang

Perang Terbesar di Benteng Marlborough

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x