Network
IKOBENGKULU. COM - Hujan es yang melanda Negara Brazil beberapa waktu lalu, telah memberikan dampak positif bagi petani kopi yang ada di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Karena dampak dari hujan es tersebut, sebagian besar perkebunan kopi di negara penghasil kopi terbesar di dunia itu mengalami kehancuran dan berdampak pada gagal panen.
Dengan demikian mau tidak mau untuk mencukupi kebutuhan kopi dunia, kopi dari dari petani di Kabupaten Kepahiang menjadi alternatif pilihan.
Baca Juga: Putra Mas Wigoro Sambangi Petani di Sawah Guna Menyerap Aspirasinya
Tidak hanya sebatas diminati dan mencukupi kebutuhan konsumtif dunia saja. Pengaruh terbesarnya harga kopi asal petani Kepahiang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Disampaikan H. Zurdi Nata, salah seorang pengepul kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, saat saat ini harga kopi petani di tingkatan pengepul sudah tembus di harga Rp 26.000/Kg.
"Untuk kopi kualitas super sekarang kami beli Rp 26.000/Kg nya," tutur Nata yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang Periode 2021-2024.
Baca Juga: Begal Jalan Lintas Curup – Lubuklinggau Ditangkap
Dijelaskannya, harga tersebut merupakan perhitungan 85 persen dari harga basis yang mencapai Rp 30.000/Kg. Karena kopi Kepahiang belum masuk hitungan super, karena kualitasnya hasil produksi panennya belum terlalu baik.
"Dengan catatan harga Rp 26.000 itu, jika kadar airnya maksimal 22 persen, biji hitam maksimal 7 persen dan biji busuk maksimal 15 persen. Kalau semua di bawah itu tentu harga juga akan menyesuaikan dengan kualitas," terangnya.
