Network
IKOBENGKULU.COM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami Kabupaten Kepahiang Bengkulu sudah 'sekarat'. Hingga kini, perusahaan plat merah tersebut belum bisa keluar dari krisis keuangan yang dialaminya.
Kondisi kritis perusahaan tersebut, diakui Plt Direktur PDAM Tirta Alami Kepahiang, Arminsyah.
"Sekarang ini, kami sangat kesulitan biaya operasional," ujar Arminsyah saat ditanya persoalan penyelesaian hutang pada sejumlah eks karyawannya yang mencapai kurang lebih Rp3 miliar, yang belum dibayarkan sejak 2021 lalu.
Baca Juga: Sadis! Pria di Kepahiang Tega Bacok Perut Istri Hingga Nyaris Terburai
Arminsyah mengungkapkan, PDAM Kepahiang hingga saat ini hanya menyisahkan kurang lebih 5 ribu pelanggan. Dengan jumlah pelanggan tersebut, belum bisa mencukupi untuk biaya operasional, seperti gaji karyawan dan operasional kantor lainnya.
Dari 5 ribu pelanggan itu pun yang aktif membayar tagihan hanya kisaran 25 persen.
"Jujur, masalah keuangan ini sampai sekarang belum bisa kami atasi, karena dari 5 ribu pelanggan yang tercatat saat ini, yang aktif membayar hanya kisaran 25 persennya saja," ujarnya.
Baca Juga: Maluku Diguncang Gempa Bermagnitudo 7.5, Sempat Berpotensi Tsunami
Armin mengakui, jika pihaknya tidak bisa melakukan upaya penekanan dalam proses penagihan iuran. Hal ini dikarenakan adanya masalah teknis suplay air pada pelanggan yang juga kerap tersendat.
"Memang layanan kami sejauh ini tidak maksimal, sehingga pelanggan aktif mulai berkurang," jelasnya.
