Jatah BBM Jenis Solar untuk Usaha Mesin Penggilingan Dibatasi, Petani Padi di Rejang Lebong Menjerit

- 16 September 2022, 11:24 WIB
Jatah BBM jenis solar untuk usaha mesin penggilangan padi dibatasi, jadi 35 liter untuk 3 hari, membuat para petani di Rejang Lebong menjerit
Jatah BBM jenis solar untuk usaha mesin penggilangan padi dibatasi, jadi 35 liter untuk 3 hari, membuat para petani di Rejang Lebong menjerit /Iman Kurniawan/Ikobengkulu.com

IKOBENGKULU.COM - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022 lalu benar-benar membuat masyarakat makin terjepit. Termasuk para petani padi di Rejang Lebong.

Pasalnya, para petani sekarang sudah tidak bisa lagi menggiling padi sebanyak seperti sebelumnya, karena jatah BBM bersubsidi jenis solar untuk usaha mesin penggiling sudah dibatasi.

Disampaikan pemilik usaha mesin penggilangan padi (huller) di Rejang Lebong, Zamzami (41), biasanya dia menggiling padi milik petani dalam sehari bisa menghasilkan beras 2,5 ton dalam sehari.

Baca Juga: Dinyatakan Sudah Memenuhi Syarat, PKB Rejang Lebong Mulai Jaring Bacaleg

Untuk mendapatkan 2,5 ton beras, setidaknya dia membutuhkan BBM jenis solar sebanyak 35 liter. Artinya sehari dia membutuhkan BBM jenis solar sebanyak 35 liter per hari.

"Sekarang, sejak kebijakan pemerintah membatasi penjualan BBM bersubsidi jenis solar, jatah 35 liter tersebut untuk 3 hari atau dalam seminggu 70 liter. Berarti saat ini dalam sehari kami hanya bisa menggunakan BBM jenis solar sebanyak 11,5 liter per hari," ujar Zamzami pemilik Huller di Kelurahan Karang Anyar, Curup Timur, Rejang Lebong, pada Jumat, 16 September 2022.

Karena jatah penggunaan BBM tersebut dibatasi, sehingga pengusaha dengan terpaksa mengurangi jumlah padi yang harus digiling setiap harinya, tidak bisa lagi menghasilkan beras 2,5 ton sehari. Paling banyak 800-an Kg beras saja dalam sehari.

Baca Juga: Lecturer Mobilty Mempertemukan Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNIB dan Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED

"Kami bisa saja membeli BBM jenis dexlite, tapi harganya tiga kali lipat dari harga solar, kasihan petaninya kalau ongkos jasa penggilingan padi harus dinaikkan," jelas Zamzami.

Zamzami berharap ada kebijakan pemerintah khusus untuk pengusaha penggilangan padi dan kopi, terkait penggunaan BBM jenis solar. Karena menyangkut kehidupan para petani dan juga masyarakat pada umumnya, yang mengkonsumsi beras setiap hari.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah