Cekcok Pedagang dan Wisatawan Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu Mencoreng Citra Wisata

- 6 Mei 2022, 23:49 WIB
Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) adalah sebuah danau yang terletak  di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu/foto: bengkulu.kota.go.id/
Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) adalah sebuah danau yang terletak di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu/foto: bengkulu.kota.go.id/ /

BENGKULU, IKOBENGKULU.COM-Viralnya video ceksok antara pedagang di Kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Bengkulu dengan salah satu wisatawan asal Sumatera Selatan sempat membuat heboh di dunia maya, kini mendapatkan banyak respon dari masyarakat Bengkulu sendiri.

Masyarakat Bengkulu menilai tindakan seperti itu sebenarnya sudah terjadi lama. Masyarakat Bengkulu sudah mengetahui peristiwa yang viral itu, juga kerap terjadi. Tindakan seperti itu memperburuk citra Danau Dendam Tak Sudah.

Masyarakat Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu, Ferjan (54) mengatakan, tindakan yang dilakukan pedagang di area wisata Danau Dendam Tak Sudah yang memaksa pengunjung untuk membeli minuman atau makanan termasuk tindakan yang tidak dibenarkan. Apalagi pengunjung yang berkunjung ke Danau Dendam Tak Sudah tidak ingin membeli minuman atau makanan.

Baca Juga: Wisatawan dan Pedagang Cekcok di Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu, Ngaku Dipaksa Beli Minuman  

"Kalau para pengunjung mau menikmati wisata di sana ya jangan dipaksa harus beli minum atau makan, masa mereka cuma mau lihat Danau saja mesti beli minum dulu, kan itu merusak citra wisata disana," kata Ferjan, Jumat (7/5).

Ferjan mengaku, pengunjung wisata Danau Dendam akan kapok untuk berwisata disitu jika setiap berkunjung dipaksa harus membeli minuman dan makanan. Apalagi Danau Dendam Tak Sudah belum cukup terkenal di banyak daerah. Jika itu terus dilakukan oleh para pedagang disana maka destinasi wisata ini akan memberikan kesan buruk.

"Jangan sampai banyak orang nanti tidak mau berwisata disana, terkenal belum, eh udah diberikan hal negatif seperti itu," ujarnya.

Ia meminta, Kepada Pemerintah Provinsi maupun Kota Bengkulu agar dapat menindak oknum pedagang yang memaksa pengunjung untuk membeli makanan dan minuman. Pasalnya wisata danau dendam itu merupakan wisata yang bisa dinikmati oleh siapapun tanpa harus ada embel-embel membeli minuman ataupun makanan terlebih dahulu.

"Itu wisata siapa saja, pedagang tidak berhak memaksa pengunjung harus membeli minuman atau makanan baru boleh berwisata disitu, pemerintah harus memberantas pedagang yang melakukan pemaksaan tersebut," tutupnya ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah