IKOBENGKULU.COM – Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) memasuki usianya yang keempat pada 2 Desember 2023 mendatang. Sebagai ekosistem media online berjejaring terbanyak di Indonesia, Pikiran Rakyat Media Network terus berkolaborasi dan membuka kesempatan bagi wartawan-wartawan di daerah untuk mengelola bisnis medianya sendiri di dalam rumah Pikiran-Rakyat.com.
Pikiran Rakyat telah bertransformasi dari media lokal di wilayah Jawa Barat menjadi media nasional dengan jaringan kemitraan terluas yang telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Hingga saat ini telah ada lebih dari 200 jaringan media aktif di dalam ekosistem PRMN.
Ikobengkulu.com adalah salah satu bagian dari ekosistem PRMN yang terletak di wilayah Provinsi Bengkulu. Ikobengkulu.com bergabung sejak 1 April 2023 karena ingin membuka peluang di daerah, khususnya di Bengkulu.
Bersama Pikiran-Rakyat.com, Ikobengkulu.com mengusung semangat memberdayakan pemuda-pemuda terbaik di Indonesia, khuusnya di Bengkulu dalam wadah Komunitas Kolaborasi Pemuda Indonesia (KKPI), Portal berita; ikobengkulu.com dihuni para content creator muda dan berbakat.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam menjalankan ikobengkulu.com adalah tidak berpihak, kreatif, menginspirasi, dan kolaborasi.
Ikobengkulu.com berusaha untuk selalu menyajikan konten yang informatif, edukatif, dan inspiratif. Karena kami yakin, inilah saatnya menumbuhkan jurnalisme yang mencerdaskan.
Sejarah Pikiran-Rakyat.com sebagai Induk PRMN
Berbicara tentang PRMN, tidak akan terlepas dari Pikiran-Rakyat.com sebagai situs induk dan rumah utama bagi jejaring media yang ada di dalamnya.
Cerita ini bermula saat Pikiran Rakyat merespons cepat kehadiran gelombang internet, yang muncul pertama kali pada tahun 1990-an, dengan meluncurkan situs berita online www.pikiran-rakyat.com pada September 1996.
Strategi ini dilakukan, kala perusahaan media lain di Indonesia pada umumnya masih berkutat dengan membesarkan edisi cetak. Pikiran Rakyat menyadari pentingnya perkembangan teknologi internet yang nyatanya terus berkembang hingga hari ini. Pikiran Rakyat tidak melihat perkembangan tersebut sebagai ancaman, tetapi peluang.