JAKARTA, IKOBENGKULU.COM - Dalam kasus dugaan pemerasan yang menyeret nama Syahrul Yasin Limpo dan diduga melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total telah 72 orang yang terlibat dalam proses penyidikan sejak diresmikannya status kasus tersebut pada tanggal 7 Oktober 2023.
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, menyampaikan kepada pers pada Jumat, 3 November 2023, bahwa sejak dimulainya penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut, "Penyidik gabungan telah melakukan pemeriksaan terhadap 67 orang saksi."
Penyidikan kasus ini tidak hanya melibatkan saksi-saksi tetapi juga menyerahkan peran kepada 5 ahli dengan keahlian yang berbeda, termasuk 3 ahli pidana, satu ahli mikro ekspresi, dan satu ahli hukum acara.
Ada rencana untuk melibatkan satu ahli hukum acara tambahan, yang saat ini sedang dikoordinasikan jadwalnya.
Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Jadwal Debat Kandidat Paling Panas Pilpres 2024, Catat Tanggalnya
Selain itu, berdasarkan informasi terkini, Ketua KPK Firli Bahuri dijadwalkan untuk diperiksa minggu depan sebagai bagian dari penyidikan yang sedang berjalan.
"Pemeriksaan tambahan terhadap saksi FB, Ketua KPK, akan dilakukan pada Selasa, 7 November 2023, pukul 10.00 WIB," terang Ade Safri.
Surat panggilan untuk pemeriksaan telah dikirimkan ke pimpinan KPK pada hari Kamis, 2 November 2023. Pemeriksaan sebelumnya terhadap Firli Bahuri telah berlangsung di Gedung Bareskrim Polri, di mana penyidik gabungan dari Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri bertugas pada 24 Oktober 2023.
Polda Metro Jaya terus mendalami kasus ini dengan sumber daya yang cukup besar, menunjukkan seriusnya penanganan kasus korupsi dan pemerasan di tingkat tinggi ini. **