Perubahan Perilaku Hidup Sehat sebagai Kunci Penurunan Stunting di Bengkulu

- 19 Oktober 2023, 09:42 WIB
  Kepala Perwakilan BKKBN, M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, dan Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati (Foto: Idris)
Kepala Perwakilan BKKBN, M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, dan Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati (Foto: Idris) /


IKOBENGKULU.COM - Perubahan perilaku menuju hidup sehat dapat menjadi kunci untuk mengurangi potensi stunting. Hal ini merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting yang melibatkan pola asuh dan pemenuhan gizi yang tepat.

Selain kekurangan gizi, faktor lain yang berpotensi menyebabkan stunting termasuk lingkungan yang tidak sehat, ketersediaan fasilitas jamban yang memadai, dan air bersih yang layak untuk dikonsumsi.

Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, menegaskan perlunya pemenuhan gizi mulai dari kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat.

Selain itu, pemantauan pertumbuhan anak dan praktik menjaga kebersihan lingkungan juga penting dalam upaya pencegahan stunting.

Sosialisasi mengenai penurunan stunting di sebuah Kampung KB di Kota Bengkulu melibatkan banyak peserta, terutama remaja dan pasangan usia subur.

Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati, menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, serta upaya untuk mencegah pernikahan usia dini.

Baca Juga: Universitas Dehasen dan Kominfo Provinsi Bengkulu Gelar Seminar Inovasi Digital

"Saya mengingatkan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin", katanya.

Dalam upaya pencegahan stunting, perubahan perilaku keluarga dan pemenuhan gizi yang tepat memainkan peran penting, sementara menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan faktor yang krusial.

Upaya untuk mengatasi masalah stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk keluarga, komunitas, dan pemerintah. Terbangunnya sikap dan perilaku keluarga yang mendukung hidup bersih dan sehat merupakan langkah awal dalam mengatasi stunting.

Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting, penting untuk memastikan pemenuhan gizi yang baik, terutama sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang sehat adalah bagian dari solusi tersebut.

Selain itu, pemantauan pertumbuhan anak dan menjaga kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan.

Sosialisasi mengenai pencegahan stunting melibatkan banyak peserta, terutama remaja dan pasangan usia subur, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi sejak awal kehidupan.

Kolaborasi antarlembaga, seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta peran aktif anggota parlemen, seperti Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, juga sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan stunting.

Pada akhirnya, upaya pencegahan stunting harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.

Kehadiran berbagai pihak, termasuk keluarga, komunitas, dan pemerintah, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. ***

 

 

 

 

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah