Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB, Pemkot Bengkulu Resmikan DASHAT

- 15 Juli 2023, 00:16 WIB
 Deputi KS-PK BKKBN RI, Nopian Andusti, SE., MT
Deputi KS-PK BKKBN RI, Nopian Andusti, SE., MT /


IKOBENGKULU.COM- Pada Jumat, 14 Juli 2023, Pemerintah Kota Bengkulu meresmikan gerakan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai langkah pemberdayaan kelompok masyarakat di wilayah kampung keluarga berkualitas (KB). Tujuan dari DASHAT adalah untuk mempercepat penurunan kasus stunting di Kota Bengkulu.

Peluncuran DASHAT Kota Bengkulu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Ir. Arif Gunadi, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Hj. Dewi Dharma, M.Si, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti, SE., MT, serta Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M. Iqbal Apriansyarah, SH., M.P.H. Hadir juga sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Bengkulu.

DASHAT adalah kegiatan pelatihan dalam pembuatan makanan untuk ibu hamil dan balita menggunakan bahan pangan lokal. Kegiatan ini akan terus dilanjutkan oleh pemerintah daerah melalui dinas teknis pencegahan stunting dan tim percepatan penurunan stunting hingga tingkat desa/kelurahan. Dengan demikian, pencegahan stunting dapat dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak.

Sekda Kota Bengkulu, Arif Gunadi, melalui Kadis DP3APPKB Hj. Dewi Dharma, menyampaikan bahwa DASHAT merupakan strategi nasional untuk mempercepat penurunan kasus stunting melalui pendampingan keluarga. Tujuannya adalah mencapai target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen dan Provinsi Bengkulu sebesar 12,55 persen pada tahun 2024, dengan harapan Kota Bengkulu dapat mencapai angka 9 persen.

Stunting memiliki dampak negatif pada kualitas sumber daya manusia, baik dari segi kesehatan maupun produktivitas ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kota Bengkulu telah menurun signifikan menjadi 12,9 persen dari 22,1 persen pada tahun 2023.

Baca Juga: Deputi KSPK Hadiri Penutupan KACA Darling GenRe Bengkulu 2023

Dalam rangka percepatan penurunan stunting, DASHAT melibatkan intervensi spesifik dan sensitif, seperti pemberian makanan berbasis pangan lokal. Pendekatan partisipatif masyarakat sangat penting dalam kegiatan DASHAT di kampung keluarga berkualitas, karena masyarakat desa/kelurahan memiliki modal sosial yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah stunting di tingkat lokal.

Deputi KS-PK BKKBN RI, Nopian Andusti, SE., MT menyebutkan bahwa Kota Bengkulu telah mencapai penurunan signifikan dalam prevalensi stunting. Ia mengapresiasi capaian tersebut dan berharap pembelajaran dari Kota Bengkulu dapat dibagikan kepada kabupaten lain di Provinsi Bengkulu. Pada Juli-September 2023, pengukuran prevalensi stunting di seluruh wilayah provinsi dan kabupaten/kota akan dilaksanakan melalui survei kesehatan Indonesia (SKI) untuk mengetahui capaian prevalensi stunting tahun 2023.

Nopian menekankan pentingnya penggunaan data yang tersedia, seperti data pendataan keluarga, data SSGI, data EPPGBM, dan data stunting lainnya, untuk perencanaan dan pelaksanaan upaya pencegahan stunting. Selain itu, ia menyoroti bahwa DASHAT memiliki tiga model pendekatan pengelolaan yang berfokus pada aspek sosial, komersial, dan campuran antara keduanya. Pemilihan model DASHAT didasarkan pada jumlah kasus stunting di desa/kelurahan, tingkat ekonomi masyarakat, dan ketersediaan pangan lokal bergizi seimbang.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x