Network
Ketua DPD Organda Provinsi Bengkulu, Tharmizi, menyatakan bahwa tarif yang telah disepakati berlaku mulai 15 April 2023 sampai 30 April 2023, atau H-7 dan H+7 untuk AKAP, sedangkan AKDP menyesuaikan.
Dalam penetapan tersebut, Organda menyebut adanya kenaikan tarif angkutan di angka 10-20 persen.
Berikut adalah rincian tarif angkutan lebaran dari Bengkulu ke beberapa tujuan lainnya:
- Palembang (bus) Rp150.000 - Rp250.000
- Palembang (travel) Rp250.000 - Rp300.000
- Lampung (travel) Rp300.000 - Rp350.000
- Jakarta Rp600.000 - Rp650.000
- Bandung Rp650.000 - Rp700.000
- Yogyakarta Rp670.000 - Rp800.000
- Solo Rp680.000 - Rp800.000
- Padang Rp300.000 - Rp350.000
- Bukit Tinggi Rp300.000 - Rp350.000
- Medan Rp500.000 - Rp550.000
- Jambi (travel) Rp250.000 - Rp300.000
- Pekan Baru (bus) Rp300.000 - Rp400.000
- Pekan Baru (travel) Rp300.000 - Rp350.000
- Pagar Alam (bus) Rp100.000 - Rp150.000
- Pagar Alam (travel) Rp120.000 - Rp170.000
- Lahat (travel) Rp180.000 - Rp230.000
- Pendopo (travel) Rp100.000 - Rp120.000
- Tanjung Enim (travel) Rp80.000 - Rp100.000
- Lubuk Linggau (travel) Rp120.000 - Rp170.000
- Lubuk Linggau (travel) Rp120.000 - Rp170.000.
Selain itu, Organda juga mengimbau kepada semua anggota jasa angkutan untuk memastikan kelayakan kendaraan yang akan digunakan selama angkutan lebaran. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan penumpang.
Menurut data dari Dishub Provinsi Bengkulu, pada tahun 2022 lalu terdapat peningkatan jumlah penumpang angkutan lebaran sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Organda dan pihak terkait berupaya untuk menyediakan angkutan yang memadai dan aman bagi para pemudik.
Baca Juga: Materi Kultum: Berbuat Baik dan Berbuat Benar di Bulan Ramadan, Pentingnya Memperbaiki Akhlak Kita
Tidak hanya itu, Organda juga memastikan bahwa seluruh anggota jasa angkutan mematuhi protokol kesehatan selama pelaksanaan angkutan lebaran, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 yang masih menjadi ancaman di tengah pandemi saat ini.
