SA disebutkan sudah melakukan pengrusakan sepeda motor siswa lainnya.
Guna menyelesaikan masalah tersebut, lalu pihak sekolah memanggil SA, serta siswa pemilik motor dan orang tua mereka. Semuanya berkumpul di ruang BK sekolah.
Oleh pihak sekolah, SA dan orang tuanya diminta untuk menandatangani surat teguran yang dibuat oleh pihak sekolah.
Namun, SA dan orang tuanya menolak menandatangani surat tersebut karena mengira bahwa itu dikeluarkannya SA dari sekolah. Karena tidak terima, pelaku SA keluar dari ruang BK.
"Awalnya kami ingin menyelesaikan masalah pelaku dengan siswa lainnya, dengan cara mendatangkan orang tua masing-masing siswa," kata korban Silvia.
Secara tiba-tiba, pelaku SA kembali lagi mengejar korban, lalu melayangkan pukulan dan mengenai kening korban.
Peristiwa ini membuat korban trauma, dan melapor ke Polsek Ratu Agung.***