Satgas P2S Agar Lahirkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting

- 7 September 2022, 12:27 WIB
Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E.
Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E. /


IKOBENGKULU.COM - Satuan tugas (satgas) Percepatan Penurunan Stunting (P2S) merupakan unsur pendukung penurunan stunting bersifat nonbirokratis dan fleksibel.

Kegiatan ini langsung berada di bawah koordinasi kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku ketua pelaksana percepatan penurunan stunting.

Satgas P2S memiliki akses fungsi koordinasi, konsultasi, fasilitasi dan kapasitas untuk memberikan penguatan, pemantauan dan dukungan teknis kepada para pemangku kepentingan penurunan stunting di seluruh tingkatan pemerintahan.

Satgas stunting diperkuat dengan dua tenaga program manager, bidang program dan kegiatan, bidang data, pemantauan dan evaluasi.

Serta didukung tenaga teknical asisten sebanyak enam zona kerja menjangkau sejumlah daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Dari beberapa fungsi tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu pada awal pekan ke-dua September 2022 mengevaluasi satgas P2S di daerah itu.

Baca Juga: Pentingnya Pemanfaatan Aplikasi RDK Bagi Kampung KB di Bengkulu

Evaluasi satgas untuk mengetahui gambaran capaian penanganan stunting di Bengkulu yang berdasarkan peran dan fungsi organisasi. Dan, meningkatkan koordinasi, integrasi dan kerjasama dalam percepatan penurunan stunting.

Evaluasi tribulanan satgas tingkat provinsi yang diberlangsung selama dua hari 6-7 September itu, dibuka Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E. Pertemuan yang menghadirkan 30 orang peserta dari unsur IpeKB, Satgas P2S dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) KB kabupaten/kota.

Dalam sambutannya Weldi Suisno menyampaikan bahwa evaluasi satgas adalah bagian dari aksi konvergensi penanganan stunting. Yang digelar dalam rangka koordinasi dan sinergitas program untuk percepatan penurunan stunting.

Dari hal itu diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan strategi penanganan stunting. Tidak kalah penting dari evaluasi ini agar mendapatkan atau menemukan langkah dan strategi-strategi dalam pelaksanaan program penurunan stunting di daerah ini.

"Pertemuan pada evaluasi satgas P2S agar menghasilkan atau melahirkan strategi dalam percepatan penurunan stunting".

Evaluasi ini agar mendapatkan langkah dan strategi dalam penanganan stunting ke-depannya. Sehingga dapat menekan kasus stunting yang berdasarkan sasaran tiap daerah kabupaten/kota. Provinsi Bengkulu dengan target 12,55 persen pada 2024, " kata Weldi.

Baca Juga: BKKBN Siapkan Pelatihan CTU Bagi Bidan Untuk Peningkatan Kualitas Program KB

Melalui evalusi tersebut diharapkan dapat menguatkan advokasi dan komunikasi kebijakan terkait percepatan penurunan stunting, menguatkan komunikasi dan koordinasi lintas sektor dan multi pihak, penguatan pengelolaan satu data stunting, haranya.

Upaya penurunan stunting, pemerintah terbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor.72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Selain itu juga menetapkan tim percepatan penurunan stunting (TP2S) yang terdapat di seluruh tingkatan pemerintah mulai dari pusat hingga desa.

Baca Juga: Deputi ADPIN BKKBN: Pencegahan Stunting di Bengkulu Harus Kolaborasi Lintas Sektor

Dan, melalui Peraturan Badan (Perban) Nomor 12 Tahun 2021, BKKBN membentuk tim Satgas P2S untuk melaksanakan fungsi-fungsinya dalam membantu penekanan stunting di tiap daerah.

Disebut Weldi, dalam penanganan stunting perlu keterlibatan pemerintahan kecamatan dengan menggelar mini lokakarya untuk membedah data risiko stunting.

Guna permuda identifikasi data stunting saat ini tengah verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting di sejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah