Dialog Pro 2 RRI: Kampanye Prebunking, Mafindo Bengkulu Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital

11 September 2023, 09:52 WIB
Siaran radio Pro 2 RRI Bengkulu dan Livestreaming Youtube RRI, yang dipandu Aldila Vidianingtyas Utami, dengan narsumber Ketua Korwil Mafindo Bengkulu, Gushevinalti, dan PIC Prebunking Mafindo Bengkulu, Iyud Dwi Mursito, Minggu 10 September 2023/Arif/Mafindo/ /

IKOBENGKULU.COM - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu mengambil langkah proaktif dalam melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks yang marak di era digital.

Melalui siaran radio Pro 2 RRI Bengkulu dan Livestreaming Youtube RRI, yang dipandu Aldila Vidianingtyas Utami, Mafindo menjelaskan adanya program kampanye prebunking.

Ketua Korwil Mafindo Bengkulu, Gushevinalti, dan PIC Prebunking Mafindo Bengkulu, Iyud Dwi Mursito, memaparkan pentingnya masyarakat memiliki literasi informasi agar tidak mudah terjebak dalam konsumsi hoaks.

Kampanye prebunking sendiri adalah strategi memberikan informasi faktual sebelum hoaks beredar, memastikan masyarakat mendapatkan akses ke informasi yang akurat dan kredibel.

Baca Juga: Mafindo Bengkulu Melakukan Campaign Prebunking: Apa Itu?

Gushevinaltti menekankan, "Kami ingin masyarakat memiliki kemampuan untuk membedakan antara fakta dan hoaks. Kami berharap melalui kampanye ini, kesadaran masyarakat akan meningkat."

Sementara Iyud Dwi Mursito menambahkan, "Meningkatnya penggunaan media sosial membuat masyarakat harus lebih selektif dan kritis dalam menerima informasi. Dengan metode prebunking, kita bisa mengedukasi masyarakat sebelum hoaks menyebar."

Siaran radio Pro 2 RRI Bengkulu dan Livestreaming Youtube RRI, yang dipandu Aldila Vidianingtyas Utami, dengan narsumber Ketua Korwil Mafindo Bengkulu, Gushevinalti, dan PIC Prebunking Mafindo Bengkulu, Iyud Dwi Mursito, Minggu 10 September 2023/Arif/Mafindo/

Mafindo Bengkulu berharap, melalui inisiatif ini, masyarakat Bengkulu akan semakin kritis dan bijak dalam mengonsumsi informasi di era digital.

Siaran tersebut juga memberikan ruang bagi pendengar untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber.

Banyak pertanyaan datang, terutama tentang bagaimana cara mengenali sebuah berita atau informasi apakah termasuk hoaks atau tidak.

Iyud Dwi Mursito memaparkan beberapa metode yang bisa diaplikasikan oleh masyarakat. "Pertama, selalu verifikasi informasi dari sumber yang kredibel.

Baca Juga: Mafindo Bengkulu Lakukan Kampanye Prebunking untuk Cerdaskan Masyarakat Lawan Hoaks

Jangan hanya percaya karena informasi itu datang dari grup WhatsApp atau media sosial. Kedua, waspadai berita yang bersifat sensasional atau mengandung emosi tinggi. Kebanyakan hoaks dibuat untuk membangkitkan emosi dan agar cepat tersebar."

Gushevinalti menambahkan, "Salah satu ciri informasi palsu biasanya adalah tidak adanya sumber yang jelas atau bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, selalu cek kebenaran informasi sebelum membagikannya."

Mafindo sebagai organisasi yang bergerak aktif dalam melawan fitnah dan hoaks di Indonesia memiliki misi untuk mendidik masyarakat agar memiliki literasi digital yang baik.

Di Bengkulu, Mafindo telah melakukan berbagai kegiatan, termasuk workshop, pelatihan, dan seminar.

Agnes, salah satu audiens sanagat antusias bertanya tentang cara membedakan berita hoaks dan bukan/ Foto: Arif/Mafindo/

Gushevinalti menjelaskan, "Kita berada di era informasi, tapi ironisnya, di saat yang bersamaan kita juga berada di era misinformasi. Dengan kampanye prebunking, kami ingin mencegah agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam informasi palsu."

Dia menambahan, juga berbagi tentang beberapa kerja sama yang dilakukan oleh Mafindo Bengkulu dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah daerah dan institusi pendidikan.

"Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi banjir informasi," ujarnya.

Sebelum acara berakhir, kedua narasumber memberikan tips untuk mencegah penyebaran hoaks. Gushevinaltti menyarankan, "Selalu gunakan logika sehat kita. Jika suatu informasi terdengar terlalu luar biasa atau tidak masuk akal, kemungkinan besar itu hoaks, " kata Gushevilanti.

Baca Juga: Mafindo Bengkulu Luncurkan Video Sosialisasi Anti Hoaks, Upaya Meningkatkan Literasi Digital Masyarakat

Menurutnya, "Membangun jaringan dengan komunitas atau organisasi yang memiliki visi yang sama dalam melawan hoaks juga penting. Dengan bersama-sama, kita bisa lebih kuat dalam melawan penyebaran informasi palsu."

Siaran tersebut mendapat respons positif dari masyarakat Bengkulu. Banyak pendengar yang mengapresiasi upaya Mafindo dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi informasi di era digital.

Acara tersebut diharapkan bisa menjadi titik balik bagi masyarakat Bengkulu untuk lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler