"Lempuing ini tadinya adalah kampung kumuh, tapi sejak menjadi Kampung Berseri Astra, semuanya berubah," ujar Ketua Kampung Berseri Astra (KBA) Lempuing, Bengkulu," Kata Sahroni.
KAMPUNG Berseri Astra (KBA) menjadi titik balik kehidupan masyarakat RW 04, Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu. Sebuah perkampungan yang berada di dekat kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu tadinya dikenal sebagai kawasan kumuh. Tidak tertata, serta sangat gersang.
"Kehadiran Kampung Astra Berseri (KBA) sejak tahun 2017 merubah sedikit demi sedikit kondisi itu menjadi lebih baik," ujar Sahroni, Rabu (17/11/2022)
KBA Lempuing di RW 03 ini berada di 8 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah kepala keluarga (KK) antara lain RT 11 sebanyak 171 kk, RT 17 sebanyak 50 kk, RT 12 sebanyak 76 kk, dan RT 13 ada 71 kk. Kemudian, untuk RT 15 sebanyak 52 kk, RT 14 sebanyak 14 KK serta RT 18 sebanyak 50 kk.
Mayoritas pekerjaan warga setempat adalah nelayan dan buruh serabutan. Sehingga penghasilan yang didapatkan tidak pasti. "Rata-rata berada di garis kemiskinan," ujarnya.
Sejak menjadi KBA Lempuing aktif tahun 2017, banyak program dijalankan. Ini menjadi titik balik perubahan kehidupan masyarakat setempat. Tidak hanya dari sisi lingkungan tetapi juga mencakup perekonomian, kesehatan dan juga pendidikan.
KBA Lempuing memiliki empat pilar program pemberdayaan masyarakat, antara lain lingkungan hijau, pendidikan, pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta kesehatan.
Lingkungan Hijau
Kawasan Lempuing dikenal sebagai kawasan kumuh dan tak tertata dengan baik. Setelah menjadi Kampung Berseri Astra (KBA), kawasan yang berada di dekat pesisir Pantai Panjang Kota Bengkulu ini mengalami perubahan drastis.
Astra Group juga menyiapkan pendampingan kepada warga untuk mengelola lingkungan agar keluar dari cap kumuh. Aktivitas gotong royong warga untuk memperbaiki lingkungan diaktifkan hingga saat ini.
"Lempuing ini tadinya adalah kampung kumuh, tapi sejak menjadi Kampung Berseri Astra, semuanya berubah," ujar Ketua Kampung Berseri Astra (KBA) Lempiung, Kota Bengkulu, Sahroni.
Melalui program KBA, warga mulai aktif untuk menata lingkungan, dengan program penghijauan, menanam bunga-bunga dan pohoh di sekitar rumah.
"Tadinya gersang, setelah kami bagi pot bunga, dan tanaman, warga mulai aktif menanam di rumah masing-masing. Sekarang kawasan ini menjadi asri dan hijau," katanya.
Selain sukses menata lingkungan hijau, warga sekitar juga sudah tidak ada lagi yang memiliki septic tank ke parit atau drainase. "Semua sudah memiliki septic tank sendiri dan WC di rumah masing-masing," katanya.
Saat ini, KBA Lempuing juga sedang menggagas pemanfaatan lahan yang tidak digarap untuk menanam sayuran seperti terong. Program ini juga sekaligus untuk menyerap warga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. "Nanti hasil penjualan sayuran itu untuk menggaji warga yang bekerja ini," ujarnya.
Selain itu, Sahroni mengatakan KBA Lempuing juga sedang merintis bank sampah. Sampah-sampah dari warga akan dikumpulkan, kemudian akan diolah menjadi pupuk atau dijual kembali.
"Hasil penjuualan ini nantinya akan dikembalikan ke warga dan juga biaya pengambilan sampah. Jadi, warga nanti tidak membayar lagi," kata Sahroni.
KBA Lempuing saat ini juga sedang melakukan pembersihan drainase besar yang akan dimanfaatkan menjadi kolam ikan. Proses pembersihan drainase dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu. "Nanti akan dikasih jaring, kemudian menjadi kolam ikan, agar air dalam drainase ini bersih," ucapnya.
Beasiswa Sekolah
Kondisi ekonomi yang sulit membuat anak-anak di RW 03 Lempuing, kota Bengkulu ini kesulitan mengenyam pendidikan. Jangankan untuk sekolah, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bisa dikatakan kekurangan.
Namun, sejak Kampung Berseri Astra (KBA) Lempuing, aktif sejak tahun 2017, masalah ini dapat teratasi. Astra memberikan kuota 35 beasiswa untuk anak-anak setempat agar dapat mengenyam pendidikan dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengan Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi.
Ketua KBA Lempuing Sahroni mengatakan beasiswa ini diberikan secara bergilir kepada anak-anak setempat yang ingin menempuh pendidikan tetapi kurang mampu dari sisi ekonomi. "Jadi kami mencari warga yang tidak mampu, kemudian kami usulkan beasiswa ke Astra, " ujarnya.
Beasiswa yang sudah disalurkan selama ini rata-rata untuk siswa SD, SMP dan SMA. Untuk yang menempuh sarjana baru 1 orang. Beasiswa yang diberikan dalam bentuk uang untu SD Rp 500 ribu per semester, untuk SMP Rp 650 ribu per semester, SMA Rp 775 ribu per semster.
"Yang mendapatkan beasiswa nanti gilir jika masiha da yang tidak mampu dan layak mendapatkannya," tutur Sahroni.
Sejak menjadi KBA Lempuing, lanjut Sahroni, rata-rata anak-anak dapat menempuh pendidikan dan tidak putus di jalan. "Kami terus memantau anak-anak di sini (KBA Lempuing) jangan sampai putus sekolah," ucapnya.
Pembinaan UMKM
Kampung Berseri Astra (KBA) Lempuing juga melakukan pembinaan Usaha Mirko Kecil dan Menengah (UMKM) bagi warga sekitar.
Warga yang tidak memiliki pekerjaan dibantu untuk berwirausaha. Salah satunya dengan memberikan pelatihan dan permodalan. Saat ini ada sektar 10 UMKM yang berhasil dibina untuk mengembangkan usahanya. "Ada warung gorengan, usaha emping melinjo, makanan perut punai dan pengasapan abon," katanya.
Untuk mendapatkan permodalan, warga dapat meminjam Koperasi Cahaya Kampung Berseri tanpa bunga. Saat ini, koperasi ini memiliki modal bergulir Rp 3 juta, yang bisa dipinjam warga untuk meningkatkan usahanya.
"Kami juga melakukan pelatihan, misalnya pelatihan pembuatan masker, pelatihan membuat packing produk dan lainya yang bisa meningkatkan ketrampilan warga," tutur Sahroni.
Pelatihan membatik juga pernah diberikan kepada warga KBA Lempuing bekerjasama dengan Toko Batik terkenal di Bengkulu, yaitu Toko Oase Besuruk. "Ibu-ibu dapat pelatihan, batik-batik hasil karyanya dipasarkan melalui Toko Oase Besurek," katanya.
Program Kesehatan
Program kesehatan yang dijalankan di Kampung Berseri Astra (KBA) Lempuing antara lain mengkatifkan posyandu dan pemeriksaan kesehatan rutin yang dibantu pihak Puskemas dan Astra Group.
Warga RW 03 atau warga KBA Lempeuing ini aktif dan antuas dalam mengikutu penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. "Banyak kegiatan postif dijalankan seperti pembagian vitamin dan makanan sehat untuk ibu-ibu dan anak-anak," ujar Sahroni, Ketua KBA Lempuing.
Pelayanan kesehatan gratis sering dilakukan di KBA Lempuing, misalnya dengan melakukan cek gula darah, cek tensi, cek berat badan, pemeriksaan ibu hamil, imuniasasi dan lainnya. "Terutama kesehatan anak-anak juga dipantau secara rutin agar perkembangannya bagus," ucapnya.
Dalam kegiatan Posyandu, warga juga diajari bagaimana membuat makanan sehat dan bergizi. Petugas posyandu memberikan resep membuat sayur sehat dan aneka makanan bergizi. "Tak jarang di Posyandu juga membagikan makanan bergizi kepada ibu-ibu dan anak-anak," katanya.
Dengan aktifnya kegiatan Posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih sejahtera, bebas penyakit dan perkembangan anak yang baik. "Insya Allah sudah bebas dari gizi buruk," ujar Sahroni.
Astra Group
Koordinator Wilayah (Korwil) Astra Group Bengkulu, Yugo Lesmono mengatakan, Kampung Berseri Astra merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung.
Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.
Pengembangan lebih lanjut KBA adalah Desa Sejahtera Astra (DSA) yang menjadi program kontribusi sosial Astra di bidang kewirausahaan berbasi kawasan.
Program ini bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, serta masyarakat desa dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa.
"Dalam program DSA terdapat pendampingan bagi masyarakat desa, mulai dari pelatihan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana, hingga fasilitasi akses permodalan dan pemasaran produk," ujarnya (iyud)