Cerita Rakyat Daerah Bengkulu – Nantu Kesumo dan Asal Mula Nama Bengkulu

- 25 Mei 2022, 08:57 WIB
Ilustrasi Cerita Rakyat mengisahkan Raja Brawijaya V yang tersebar di seluruh rakyat Jawa.
Ilustrasi Cerita Rakyat mengisahkan Raja Brawijaya V yang tersebar di seluruh rakyat Jawa. /Youtube Memisahkan Fakta dari Cocoklogi Seputar Prabu Brawijaya

Baca Juga: Kalender Kata-Kata Bijak ‘24 Mei’

Setelah kurang lebih satu bulan berlayar sampailah mereka ke tanah harapan yaitu Bengkulu. Kedatangannya disambut kegembiraan oleh saudaranya Kayu Mentiring dan semua penduduk di desanya. Upacara perkawinan pun diadakan dengan sederhana.

Sementara itu di Negeri Aceh setelah keributan dan kekacauan dapat diatasi. Raja marah kepada Raden Cili dan semua pasukannya. Raja memerintahkan kepada  Raja Cili memimpin pasukan untuk menyerang Bangkahulu dan mengambil  Putri  Aceh. Pasukan disiapkan dengan perlengkapan dan persenjataan yang  cukup dan lengkap, serta persediaan makanan yang banyak.

Nantu Kesumo sudah menduga bahwa Raja Aceh  pasti akan menyusul putrinya.

Karena itu sebelum mereka datang ke Bengkulu, ia dan saudaranya Kayu  Mentiring memerintahkan kepada semua penduduk untuk siap siaga menghadapi segala kemungkinan, akibat serangan pasukan Raja Aceh. Benteng-benteng dibangun dan persenjataan dilengkapi, persediaan makanan pun diperbanyak.

Alkisah maka datanglah pasukan Raja Aceh yang dipimpin oleh Raden Cili sendiri. Pertempuran pun terjadi antara kedua pasukan itu. Tempat terjadinya pertempuran di suatu tempat yang sekarang bernama Bukit Aceh, terletak di  bagian utara Kotamadya Bengkulu.

Pasukan Aceh banyak yang tewas dalam pertempuran. Mayat-mayatnya tidak sempat dikuburkan hingga menimbulkan bau yang sangat busuk. Pasukan Nantu Kesumo tidak tahan jika terus menerus tercium bau yang sangat busuk itu, Mereka pun minta kepada Nantu Kesumo untuk menjauhi tempat itu. Nantu Kesumo menyetujui dan tempat yang dipilihnya adalah Gunung Bungkuk. Menurut cerita orang di Gunung Bungkuk masih terdapat perahu Rejung Kelam yang sudah Membatu.

Tidak berapa lama setelah pindah sementara ke Gunung Bungkuk, Kayu   Mentiring meninggal dunia. Ia meninggalkan  seorang anak bernama Bintang Roano. Konon menurut cerita, Bintang Roano meninggal di Bengkulu dan  jenazahnya dimakamkan di daerah yang sekarang bernama Pasar Anggut.  Sedangkan Nantu Kesumo sempat kembali lagi ke tempat semula, yaitu Bangkahulu, setelah bau mayat hilang. Nantu Kesumo dan Ratu Aceh hidup rukun dan bahagia, tapi sayang tidak mempunyai anak.***

Halaman:

Editor: Doris Susama

Sumber: Buku Cerita Rakyat Daerah Bengkulu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah