“Baiklah”, Jawab Gulap.
Esok paginya Gulap pergi ke kebun. la membersihkan semua daun-daun tebu itu mulai dari daun tua hingga ke daun mudanya dibuangnya semua ke luar pagar. Sesudah pulang ke rumah, baru ia memberitahukan pada Raja, sambil berkata. “Tuan daun tebu sudah bersih.”
Keesokan harinya Raja pergi memeriksa hasil kerja Gulap. Akan tetapi apa hendak dikata, pohon tebunya sudah gundul semuanya. Lalu raja itu berkata pada Gulap “Mengapa kau habiskan semua daun tebu itu Gulap?”.
Baca Juga: Cerita Rakyat Daerah Bengkulu - Sejarah Persahabatan Bengkulu dan Aceh
“Saya menurutkan perintah Raja”, kata Gulap.
“Raja marah padaku?”
“Tidak”, jawab Raja. Karena ia takut akan janjinya, siapa marah akan dijual.
Raja pun memanggil Gulap, katanya, “Besok kau bawa pulang semua pohon tebu itu, buatkan untuk masak gula”. “Baiklah”, kata Gulap.
Maka esok harinya Gulap pergi menebang semua pohon tebu itu, dan dibawanya pulang ke rumahnya. Tiba di rumah, tebu itu diperasnya dan airnya ditampung buat dimasak gula. Kemudian air tebu itu dimasukkan ke dalam kancah lalu dimasaknya.
Tempat masak gula itu sengaja dibuat Gulap di dekat jendela kamar putri raja.Sebab sudah sekian lama ia tinggal di sana, belum pernah melihat wajah daripada putri itu.