Cerita Rakyat Daerah Bengkulu - Alim Murtad

- 24 Mei 2022, 13:03 WIB
Ilustrasi cerita rakyat Nusantara Legenda Batu Kuwung Banten.
Ilustrasi cerita rakyat Nusantara Legenda Batu Kuwung Banten. /Tangkap layar YouTube Dongeng Kita/

IKOBENGKULU.COM – Cerita rakyat Alim Murtad ini menceritakan tentang perjuangan hidup dan petualangan. Cerita ini telah turun-temurun diceritakan sebagai pelajaran untuk generasi selanjutnya.

Berikut cerita Alim Murtad.

Seorang anak muda, hidup bersama orang tuanya yang miskin dan sengsara. Pada suatu hari orang tuanya berkata, “Anakku, cobalah engkau ikut masuk belajar di pengajian itu”. Jawab anaknya, “Baiklah ayah”.

Baca Juga: Cerita Rakyat Daerah Bengkulu – Asal-usul orang Lembak di Bengkulu

Maka pergilah anaknya menemui guru mengaji, dan  mengatakan bahwa ia akan masuk kumpulan pengajian. Ia diterima oleh guru dan  mulai  malam nantinya ia sudah boleh mulai mengikuti pelajaran  mengaji. Sudah  beberapa lama  ia  belajar mengaji di sana, tetapi tidak menambah kepintarannya. Ia hanya bisa mengaji Allahhu ahad.

Semua kawan-kawannya sudah hampir tamat semuanya. Kemudian  gurunya  berkata  kepadanya, “Hai  anak  muda,  kamu ini hanya bisa Kulhu allahhuahad itu  saja”.  Sejak itu anak muda itu mendapat julukan dari gurunya dengan Kulhu allahhuahad. Mendengar perkataan gurunya, maka anak muda itu tertawa saja. Setiap orang mengaji ia ikut juga mengaji. Akan tetapi ia hanya membaca Kulhu allahhuahad itu saja. Akhirnya kawan-kawannya juga memberi gelar seperti itu.

Suatu ketika ia pulang ke rumahnya sambil berpikir dan memberitahukan  kepada  orang  tuanya.  “Ayahku, relakanlah aku pergi untuk merubah nasib hidupku. Aku selalu diejek oleh teman-temanku Kulhu allahhuahad. Karena aku hanya bisa membaca itu saja dalam pengajian, yang lain tidak bisa. Saya akan berangkat dari sini dan akan menemui Munakirun”. Jawab orang tuanya, “Kalau begitu baiklah ... jaga dirimu baik-baik agar kau selamat dalam perjalanan”.

Mendengar kata-kata orang tuanya itu, ia mulai mempersiapkan bekal untuk berangkat.

Esok harinya berangkatlah ia dari rumahnya. Belum lama berjalan bertemulah ia dengan seorang ulama yang barn saja selesai menunaikan ibadah sembahyang. Lalu orang itu bertanya padanya, sambil berkata,

Halaman:

Editor: Doris Susama

Sumber: Buku Cerita Rakyat Daerah Bengkulu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x