Maka Kulhu allahhuahad meninggalkan tempat itu, lalu kembali menemui orang-orang yang berpesan padanya. Tak lama berjalan bertemulah ia dengan orang yang suka mengadu ayam tadi. Orang itu memanggilnya, “Kulhu allahhuahad, bertemukah engkau dengan Munakirun?”.
Jawab Kulhu allahhuahad, “Saya bertemu dengannya, ia memberitahukan agar engkau bertobat dan bersembahyang. Nanti buatmu akan disediakan surga yang indah”.
Mendengar berita itu bukan main gembira hati orang itu. Maka mulailah saat itu ia taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan.
Kulhu allahhuahad berjalan terus mencari orang yang berjalan, kaki ke atas kepala ke bawah tadi. Tak lama kemudian bertemulah ia dengan orang itu, katanya, “Saya telah bertemu dengan Munakirun, katanya engkau banyak mempunyai ilmu, akan tetapi tidak mau mengajarkannya pada orang lain. Itulah sebabnya engkau menderita demikian jadinya”.
Kata orang itu, “Kalau memang demikian salahku, ambilah semuanya ilmuku ini”. Maka diserahkannya segala ilmunya kepada Kulhu allahhuahad. Mulai saat itu juga penyakitnya berangsur-angsur sembuh.
Kulhu allahhuahad melanjutkan perjalanannya menemui seorang ulama yang mendirikan masjid tadi. Tiba di rumah ulama itu ia berkata, “Saya telah menemui Munakirun, menurut keterangannya bahwa engkau ada mempunyai seorang anak perempuan, akan tetapi sudah banyak orang yang datang melamarnya selalu kau tolak. Maka dari itu apa saja yang akan kau lakukan tak akan tercapai”.
Baca Juga: 10 Ide Caption Whatsapp dan Instagram yang Keren dan Estetik
Jawab ulama itu, “Kalau seandainya demikian, anakku akan kunikahkan denganmu. Mudah-mudahan rencana saya ini berhasil”. Kulhu allahhuahad menjawab, “Bukan saya ingin mengawini anakmu, tapi ini adalah amanat dari Munakirun. Atas tawaran itu saya mengucapkan terima kasih, dan masih banyak amanat-amanat orang yang akan kusampaikan”.
Kata ulama itu, “Kalau bisa tolonglah aku, supaya engkau bersedia menikah dengan anakku. Kapan saja kesediaanmu akan kutunggu”. “Baiklah”, kata Kulhu allahhuahad.
Maka Kulhu allahhuahad berjalan lagi untuk menemui seorang ulama lagi. Tak lama kemudian tibalah pula ia ke tempat ulama itu, dan katanya, “Saya telah bertemu dengan Munakirun, menurut keterangannya engkau telah takabbur, di akhirat nanti tempatmu akan disediakan nereka jahanam”.