Mengenal Sahabat Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Riski Dini Hasanah yang Peduli Kebudayaan Tradisional

11 November 2022, 08:44 WIB
Penobatan Sahabat Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Riski Dini Hasanah oleh Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, Adang Parlindungan /Ikobengkulu.com/Iman Kurniawan/

IKOBENGKULU.COM - Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi pun berkembang dengan pesat dan cepat.

Hampir semua lini kehidupan kini dipengaruhi oleh teknologi moderen yang serba canggih dan praktis. Salah satunya adalah teknologi gadget yang begitu cepat berkembang.

Di era sekarang, masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi, baik lokal, nasional bahkan dunia.

Baca Juga: Dugaan Penggelapan Bansos PKH, Tinggal Menunggu Penetapan Tersangka

Bukan hanya informasi, kebudayaan pun dengan mudahnya masuk melalui alat kecil yanh genggam, bahkan dapat mempengaruhi kebudayaan asli masyarakat setempat, sehingga kebudayaan asli mulai terkikis atau tersingkirkan.

Kebudayaan, kesenian, permainan, tradisional mulai ditinggalkan, dianggap kuno yang tak sesuai dengan kemajuan zaman.

Menyikapi fenoma tersebut, agar kebudayaan tradisonal tetap bertahan, maka Pemprov Bengkulu membentuk Duta Kebudayaan dan Sahabat Kebudayaan, salah satu tujuannya mempelajari, serta mengenalkan kebudayaan Provinsi Bengkulu kepada generasi penerus dan juga masyarakat luar Provinsi Bengkulu.

Baca Juga: ETLE Mobile Resmi Berlaku di Kabupaten Rejang Lebong

Riski Dini Hasanah, merupakan Sahabat Kebudayaan Provinsi Bengkulu, yang secara resmi dinobatkan pada 30 Oktober 2022 bersamaan dengan event pemilihan Duta Kebudayaan Provinsi Bengkulu.

Anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Laila Husni dan Almarhum Syamsir ini mulai mengawali karirnya sebagai model fashion di Lamode Indonesia, hingga pernah menjadi finalis Putri Indonesia tahun 2013.

Perempuan kelahiran Bengkulu, 30 April 1991 ini juga pernah bekerja di Kantor Hukum di Jakarta dan sempat terjun ke dunia politik Barisan Relawan Jokowi Pusat, serta pernah dinobatkan sebagai satu-satunya wanita asal Bengkulu sebagai Srikandi Jokowi Bengkulu, karena dedikasinya sebagai relawan.

Baca Juga: Pelajar di Rejang Lebong Harus Berjuang Melewati Jalan Rusak untuk ke Sekolah

Hingga akhirnya perempuan yang akrab disapa Dini ini mulai terjun ke bidang budaya dan pariwisata. Dia tekut belajar dan melestarikan kebudayaan Provinsi Bengkulu, mulai dari kebudayaan, permainan tradisional, kesenian dan tarian tradisional Bengkulu.

"Dari situ saya akhirnya terjun langsung mementori para pemenang Duta Kebudayaan Provinsi Bengkulu yang sekarang di bawah naungan Lamode indonesia," imbuh Dini.

Alumni Tri Mandiri Sakti tahun 2013 ini mengaku, memiliki minat terhadap kebudayaan tradisional karena, kebudayaan sekarang mulai terperosok kemajuan teknologi, sehingga masyarakat lebih memilih hal-hal yang lebih simpel dan praktis, berbeda dengan cara-cara dengan apa yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam adat-istiadat.

Baca Juga: Berikut Fakta Menarik Anggota DPRD yang Ditangkap Polisi

"Begitu juga dengan permainan anak sekarang, lebih banyak anak-anak main gadget ketimbang main permainan tradisional. Padahal permainan tradisional justru mengajarkan kita interaksi dan bersosialisasi terhadap sesama. Jadi saya termotivasi dengan melestarikan kebudayaan itu sendiri," ujar perempuan yang juga lulusan Hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, Darma Andigha Bogor tahun 2020 ini.

Cewek kelahiran Bengkulu, 30 April 1991 ini berharap kebudayaan tradisonal tidak hilang ditelah kemajuan zaman yang semakin moderen.

"Apalagi baru-baru ini viral berita 'Kebaya Merah' yang sangat melukai kami sebagai pelopor pelestarian kebudayaan. Karena kami saat ini sedang mengangkat kebaya agar menjadi trend setter kaula muda. Tapi justru muncul berita yang berkonotasi negatif," kesal Dini.***

Editor: Iman Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler