IKOBENGKULU.COM - Sebuah tragedi terjadi menyusul erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Minggu (3/12).
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengkonfirmasi bahwa sebelas pendaki Gunung Marapi ditemukan meninggal dunia pascaerupsi.
"Hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan berhasil menemukan tiga orang selamat dan 11 orang meninggal dunia," ujar Abdul Malik.
Pada Senin dini hari, Tim SAR Gabungan mulai evakuasi korban di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam. Hingga pukul 04.30 WIB, tujuh pendaki berhasil dievakuasi, sementara 28 lainnya masih dalam proses evakuasi.
Dari total pendaki yang berhasil didata oleh tim gabungan, 75 orang ditemukan, di mana 49 di antaranya dievakuasi dalam kondisi selamat.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat, PVMBG Tetapkan Radius Aman Tiga Kilometer
Sebagian korban yang dievakuasi dibawa ke rumah sakit di Bukittinggi dan Padang Panjang untuk perawatan intensif, sementara beberapa pendaki telah kembali ke rumah masing-masing.
Proses evakuasi masih berlangsung dengan tim yang berusaha menurunkan korban dari puncak Gunung Marapi. Saat ini, fokus tim gabungan adalah mencari 12 pendaki yang masih belum ditemukan.
Identitas 11 korban meninggal belum dapat dirilis karena masih dalam tahap pendataan oleh SAR Padang.
Data SAR Kota Padang mencatat nama-nama 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dan turun ke bawah, termasuk Iqbal, Jeni, dan Toni Alifian, di antara yang lain.
Tragedi ini mengingatkan pada pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat melakukan pendakian gunung, terutama saat kondisi gunung tidak stabil. ***