Network
IKOBENGKULU.COM - Penyalahgunaan fasilitas Fast Track di Terminal Internasional Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah terungkap.
Fast Track, layanan prioritas keimigrasian yang dirancang untuk memudahkan pemeriksaan bagi kelompok prioritas seperti lanjut usia, ibu hamil, ibu dengan bayi, dan pekerja migran Indonesia, kini menjadi sorotan setelah ditemukan adanya penyalahgunaan.
Assisten Bidang Tindak Pidana Khusus, Dedy Kurniawan SH, MH dalam keterangan tertulis menjelaskan, layanan ini, yang seharusnya tidak dipungut biaya dan tidak termasuk dalam daftar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk memberikan akses tidak sah kepada individu yang tidak berhak.
"Hal ini terjadi di tengah kepadatan antrian keimigrasian, dimana oknum-oknum tertentu mengambil keuntungan secara tidak sah", katanya.
Baca Juga: MPL Invitational 2023 Dimulai Hari Ini, Onic Esports Mundur dan Digantikan Evos Legends
Menindaklanjuti laporan masyarakat, Kejaksaan Tinggi Bali pada Selasa, 14 November 2023, melakukan pengecekan langsung ke Bandara Ngurah Rai.
"Hasil pengecekan memperlihatkan adanya praktik ini, dengan nominal pungutan mencapai Rp. 100 – 200 juta per bulan", jelasnya.
Tim Kejaksaan Tinggi Bali berhasil mengamankan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang diduga sebagai keuntungan tidak sah dari praktik tersebut, dan menahan lima orang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Praktik ini menjadi perhatian serius karena dapat merusak citra Indonesia dan sistem pelayanan publik yang seharusnya berlandaskan prinsip perlakuan dan kesempatan yang adil, terutama di tengah upaya pemerintah untuk mendorong iklim investasi di Indonesia.
