Network
PADANG, IKOBENGKULU.COM - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah menggelar pelatihan cek fakta di Kota Padang, Sumatera Barat sebagai persiapan menjelang Pemilu 2024.
Pelatihan ini melibatkan 30 jurnalis dari berbagai daerah di Sumatera dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari Selasa, 7 November hingga Kamis, 9 November 2023.
Kegiatan pelatihan cek fakta merupakan hasil kolaborasi antara AMSI, AJI, dan MAFINDO, dengan dukungan dari Google News Initiative. Tujuannya adalah untuk melawan hoaks serta membersihkan ruang digital dari disinformasi dan misinformasi yang dapat mengganggu proses demokrasi.
Para peserta pelatihan terdiri dari jurnalis dan editor yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Selain Sumatera Barat, pelatihan serupa juga diselenggarakan di beberapa wilayah lain, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.
Acara pelatihan ini dihadiri oleh Wakil Sekjen AMSI, Yuli Sulistiawan, Koordinator Wilayah AMSI Sumatera, Muhammad Zuhri, dan Ketua AMSI Sumatera Barat, Andri El Faruqi. Dua fasilitator yang merupakan trainer berlisensi Google, Nila Ertina (Pemimpin Redaksi Wongkito) dan Andre Yuris (Jurnalis Tempo), bertanggung jawab dalam mengarahkan kegiatan ini.
Wakil Sekjen AMSI, Yuli Sulistiawan, menjelaskan bahwa pelatihan cek fakta merupakan komitmen AMSI dalam membersihkan ruang digital dari disinformasi dan misinformasi. Hal ini sejalan dengan komitmen koalisi cek fakta yang telah ada sejak tahun 2018.
"Cek fakta ini memberikan panduan kepada peserta tentang penggunaan alat-alat dan teknik dalam menghasilkan cek fakta, yang bertujuan untuk melawan disinformasi dan misinformasi," katanya.
Sulistiawan juga menjelaskan bahwa pelatihan cek fakta bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menghasilkan karya berkualitas yang dapat melawan hoaks, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Dengan upaya kolaboratif ini, kami berharap dapat berkontribusi untuk memastikan bahwa Pemilu menjadi wadah pertarungan ide yang berkualitas, di mana warga dapat memilih dan menerima informasi yang akurat dan kredibel," tegasnya.
