Agus Sutoyo, Kepala Pusat Jasa Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara di Perpusnas, berharap Writingthon Festival akan menjadi tonggak baru dalam dunia literasi Indonesia dan menciptakan generasi penulis baru yang mampu memberikan kontribusi penting bagi dunia literasi.
Untuk mendukung hal tersebut, Perpusnas mengajak para pecinta literasi untuk berpartisipasi dalam kompetisi menulis Writingthon Festival 2023. Selain menyediakan total hadiah hingga puluhan juta rupiah, Perpusnas akan mencetak karya tulis peserta yang berhasil memenangkan kompetisi.
Pada hari pertama acara, Totok Hariyanto, seorang penulis buku non-fiksi terkenal dengan karya seperti "Komunikasi Bisnis Metode dan Implementasi," berbagi pengalaman tentang produktivitasnya selama pandemi.
Ia menekankan bahwa pandemi justru membuatnya menjadi lebih produktif dengan belasan buku yang berhasil diterbitkan dan mulai menerima royalti.
Workshop menulis berlangsung selama dua hari, dari pukul 9 pagi hingga 3 sore, dengan lebih dari 100 peserta yang bersemangat mengikuti.
Peserta workshop berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dosen, pegawai negeri, jurnalis, mahasiswa, dan berbagai profesi lainnya.
"Roadshow Workshop Menulis Bengkulu" adalah salah satu bagian penting dari rangkaian kegiatan Writingthon Festival 2023 yang mendukung semangat literasi nasional.
Bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi menulis Writingthon Festival 2023, berikut adalah beberapa persyaratan peserta:
- Jenis kelamin: Pria/Wanita.
- Usia: 15 - 50 tahun.
- Status keanggotaan: Terdaftar sebagai anggota Perpusnas.
- Profesi: Dosen, pengajar, mahasiswa/i, siswa/i SMA/MA, dan masyarakat umum.
- Ketertarikan pada literasi, buku, dan penulisan.
-
Naskah yang dikirimkan juga harus memenuhi beberapa ketentuan:
- Genre: Non-fiksi populer.
- Bahasa: Indonesia.
- Tema: Bebas.
- Panjang: Minimal 10.000 kata.
- Bebas dari unsur SARA, kekerasan seksual, dan aktivitas seks yang melibatkan anak di bawah umur.