Lawan Intoleransi Radikalisme dan Terorisme, Prof Al Makin Ingin Mahasiswa Jadi Garda Depan Moderasi Beragama

- 2 April 2022, 00:03 WIB
Prof Al Makin
Prof Al Makin /


IKOBENGKULU.COM-Dema UIN Suka (Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga) Yogyakarta mendeklarasikan tolak Radikalisme dan Terorisme di kampus UIN Suka Yogyakarta.

Deklarasi ini berisi pernyataan yang menolak dan mengecam segala tindakan Intoleransi, Terorisme, dan Radikalisme di seluruh PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di Indonesia.

Deklarasi dirangkai dengan kegiatan Semnas (Seminar Nasional) bertema 'Urgensi Moderasi Beragama Dalam Mencegah Paham Radikalisme di Lingkungan PTKIN' yang diselenggarakan oleh Dema UIN Suka Yogyakarta, di Gedung Teatrikal FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) UIN Suka Yogakarta, di Jalan Laksda Adisucipto, Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini.

Semnas yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Suka Yogakarta Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si. ini menghadirkan narasumber Rektor UIN Suka Yogakarta Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Polda DIY (Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta) AKBP Sinungwati, S.H., M.IP.,

 

Kemudian, Deputi VII BIN (Badan Intelijen Negara) DIY Dr. Wawan Hari Purwanto yang memaparkan materi 'Pentingnya Peran Mahasiswa Dalam Pencegahan Gerakan Radikalisme dan Terorisme di Dalam Kampus', dan Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP RI (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia) Prof. Dr. H. Agus Moh Najib, M.Ag. yang menyampaikan materi 'Konsep Wasathiyah Islam'.

Syaidur Rahman Al Huzaify selaku Presiden Mahasiswa dan Ketua Dema UIN Suka Yogyakarta didampingi Febiola Sri Suci Rahayu selaku Ketua Panitia Semnas menuturkan, kegiatan semnas merupakan salah satu bentuk kongrit kontribusi dari Dema UIN Suka Yogyakarta kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

 


"Ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah masuknya paham-paham Radikal, Intoleran, dan Terorisme, baik itu di lingkungan kampus, sekolah, maupun masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 1 April 2022.

Pasalnya, pada awal tahun 2022 (hingga bulan Maret) Densus 88 telah menangkap 56 teroris. Hal tersebut tentunya sangat memprihatikan dan cukup memberikan gambarkan kepada kita bahwa kelompok-kelompok garis keras masih tetap tumbuh subur dan berkembang biak di wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x