Pelaku Usaha Belum Benar-benar Berkontribusi 100 Persen Dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah

- 1 April 2022, 17:38 WIB
Ilustrasi Ekonomi Syariah. Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) siap mendukung Gerakan Ekonomi Syariah yang dicanangkan Wakil Presiden RI  KH Ma’ruf Amin.
Ilustrasi Ekonomi Syariah. Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) siap mendukung Gerakan Ekonomi Syariah yang dicanangkan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. /forshei.org/

IKOBENGKULU.COM-Meskipun Indonesia memiliki mayoritas umat muslim terbesar di dunia, namun masih banyak pelaku usaha yang ada di negeri ini belum benar-benar berkontribusi 100 persen dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Bahkan berdasarkan penilaian Bank Indonesia, masih banyak pelaku usaha di Indonesia yang lebih mengutamakan ekonomi dan keuangan berbasis konvensional.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung PhD mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam menggarap pasar halal.

Berdasarkan data Indonesia Halal Markets Report 2021-2022, Indonesia memiliki pasar halal terbesar didunia dengan persentase mencapai 11,34 persen.

Akan tetapi, hanya sedikit pelaku usaha yang benar-benar menerapkan prinsip ekonomi dan keuangan syariah.


"Tidak semua pelaku usaha di Indonesia menerapkan prinsip ekonomi dan keuangan syariah, sebagai contoh mereka punya perusahan dengan produk halal, tapi pembiayaan perusahaan masih menggunakan perbankan konvensional," kata Juda pada Webinar Nasional "Strategi dan Inisiatif Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia", katanya Jumat 1 April 2021.

Juda mengaku, masih rendahnya pelaku usaha di Indonesia yang menerapkan ekonomi dan keuangan syariah disebabkan literasi keuangan syariah yang masih sangat rendah, yaitu baru 8,93%, jauh tertinggal dari literasi keuangan secara nasional yang sebesar 38,03%.

Selain itu, rendahnya penerapan ekonomi dan keuangan syariah juga didorong dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang masih tertinggal di posisi 9,1% dibandingkan dengan inklusi keuangan nasional 76,19%.


"Literasi dan inklusi keuangan syariah kita masih rendah dibandingkan nasional," tuturnya.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x