Presiden Jokowi Ingatkan Perlunya Inovasi dan Fleksibilitas dalam Pelayanan Publik

- 4 Oktober 2023, 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023) /Foto:ANTARA/Sigid Kurniawan/tom./


JAKARTA, IKOBENGKULU.COM - Presiden Joko Widodo mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak menghindari atau menolak perubahan teknologi dan digitalisasi.


Dalam pidatonya pada Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Presiden Jokowi menekankan pentingnya kelincahan dalam menghadapi perubahan yang cepat.

"ASN jangan alergi terhadap teknologi dan digitalisasi, ini sangat penting," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Dia memahami bahwa perubahan akan terjadi dengan cepat, dan untuk mengejar perubahan tersebut, Indonesia perlu menggunakan teknologi dan digitalisasi.

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa jika Indonesia tidak mampu memanfaatkan peluang di masa depan, maka negara ini bisa terjebak dalam kategori negara berpendapatan menengah.

Dia menyoroti bonus demografi yang akan muncul pada tahun 2030 dan potensi sumber daya alam, seperti nikel untuk baterai kendaraan listrik, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: TikTok Shop Indonesia Ditutup, 13 Juta Pengguna Terdampak Kebijakan Baru E-commerce

Namun, Presiden Jokowi menekankan bahwa untuk memanfaatkan peluang ini, karakter ASN harus berubah.

Mereka harus menjadi inovatif dan adaptif terhadap perubahan, dan tidak terpaku pada rutinitas yang monoton.

Dia juga menyarankan untuk mengurangi regulasi yang menghambat fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan.

Dalam menghadapi masa depan yang penuh perubahan, Presiden Jokowi meminta seluruh anggota Korpri untuk memahami pentingnya adaptasi dan kelincahan dalam menghadapi perkembangan yang cepat.

Dengan begitu, Indonesia bisa mengambil peluang untuk melompat menuju masa depan yang lebih baik dan menjadi negara maju.

Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya perubahan karakter ASN dalam menghadapi tantangan masa depan. Menurutnya, perubahan teknologi dan digitalisasi akan terus berlangsung dengan cepat, dan Indonesia harus siap untuk mengikuti perkembangan ini.

Bonus demografi yang akan muncul pada tahun 2030 menjadi peluang besar, tetapi hal ini hanya akan terjadi sekali dalam satu peradaban.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa jika perubahan tidak dihadapi dengan benar dan tidak dielola dengan inovasi, Indonesia bisa terjebak dalam kategori negara berpendapatan menengah.

Presiden Jokowi mengajak ASN untuk menjadi lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan. Dia juga menyoroti pentingnya mengurangi regulasi yang dapat menghambat fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.

Presiden menegaskan bahwa karakteristik ASN harus berubah, tidak boleh monoton, dan harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Pesan dari Presiden adalah bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk melompat ke masa depan yang lebih baik, tetapi itu hanya mungkin jika kita menghadapinya dengan cara yang benar.

ASN harus berperan sebagai agen perubahan yang berani menghadapi tantangan dan memanfaatkan teknologi serta digitalisasi untuk kemajuan bangsa. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah