Keputusannya nantinya akan memberikan dampak signifikan pada peta politik Pilpres 2024, terutama mengingat popularitasnya yang meningkat sebagai Wali Kota Surakarta dan latar belakang keluarganya yang kuat dalam politik nasional.
Di sisi lain, Yusril Ihza, yang juga diusulkan PBB sebagai calon wakil presiden, merupakan sosok dengan pengalaman politik dan hukum yang mendalam.
Kedua nama tersebut mencerminkan keinginan PBB untuk menggabungkan kombinasi antara pemimpin muda dengan figur berpengalaman.
Wacana pencalonan ini menarik perhatian publik dan analis politik. Bagi banyak pihak, langkah PBB untuk meminang Gibran menunjukkan dinamika baru dalam kancah politik Indonesia, di mana pemimpin muda dengan track record yang baik mulai mendapatkan tempat khusus dalam pertimbangan pencalonan di tingkat nasional.
Hingga saat ini, Gibran belum memberikan pernyataan resmi terkait tawaran tersebut. Namun, publik dengan antusias menunggu keputusan yang akan diambil oleh sosok pemuda ini, apakah akan tetap setia pada PDI Perjuangan atau mempertimbangkan tawaran dari PBB demi kepentingan yang lebih besar untuk Indonesia di masa mendatang. ***