Akibat Bom Bunuh Diri, 10 Korban Luka-luka, 1 Polisi Bernama Aiptu Sofyan Meninggal Dunia

- 7 Desember 2022, 14:53 WIB
RAFI FADHILAH RIZQULLAH/KONTRIBUTOR "PR"PETUGAS kepolisian berjaga disekitar TKP terjadinya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, dalam kejadian tersebut sebanyak 10 orang menjadi korban dengan rincian 1 pelaku meninggal, 1 polisi meninggal
RAFI FADHILAH RIZQULLAH/KONTRIBUTOR "PR"PETUGAS kepolisian berjaga disekitar TKP terjadinya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, dalam kejadian tersebut sebanyak 10 orang menjadi korban dengan rincian 1 pelaku meninggal, 1 polisi meninggal /

IKOBENGKULU.COM - Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Suntana mengungkapkan, akibat bom bunuh diri yang meledak di Polsek Asnata Anyar, Kota Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022 menyebabkan 10 orang luka-luka dan 1 anggota polisi meninggal dunia.

"Sebanyak 11 orang jadi korban. Korban ini 9 anggota polisi luka-luka akibat serpihan dari ledakan tersebutdan dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan," katanya, Ikobengkulu.com kutip dari Pikiran-Rakyat.com

Kemudian, lanjut Suntana, satu korban lainnya bernama Nurhasanah, merupakan masyarakat setempat mengalami luka ringan.

"Jadi pada saat kejadian, Ibu Nurhasanah sedang berjalan melewati Polsek Astana Anyar," katanya.

Baca Juga: DPRD Rejang Lebong Kehilangan Sosok Netty Yuliani

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana menjelaskan kronologi terkait bom tersebut.

Hal ini disampaikan Suntana seusai memantau olah TKP di lokasi Polsekta Astana Anyar, di Jalan Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu 7 Desember 2022.

Menurut Suntana, saat kejadian, pelaku mencoba masuk ke dalam dan memaksa mendekati anggota yang sedang apel.

Lalu pelaku ditahan oleh beberapa anggota agar tidak mendekat, pelaku tetap ingin masuk lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan.

Baca Juga: Tidak Patuhi Aturan Ini, Truk Batu Bara Dilarang Masuk Bengkulu

Kepolisian pun, lanjut Suntana, sudah melakukan sterilisasi memastikan bahwa mako Polsek Astana Anyar dalam keadaan bersih dan tidak ada lagi bahan yang dikhawatirkan akan meledak.

"Kami mohon waktu untuk melakukan olah TKP berupa pemeriksaan lokasi, pemeriksaan jenazah termasuk sidik jari untuk memastikan identitas dari pelaku bom bunuh diri," katanya.

Selain itu, data pelaku pun sedang diidentifikasi oleh kepolisian.

"Kami akan kroscek dengan hasil sidik jari yang akan kita dapatkan. Lalu barang bukti yang sudah diamankan (adalah) satu buah sepeda motor, yang digunakan pelaku, berwarna biru, kami mohon waktu kepada masyarakat, semoga ini segera terungkap," katanya.

Baca Juga: Pasca Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar, Polisi Perketat Penjagaan Seluruh Markas

Jajaran Polda Jabar pun, kata Suntana, dibantu Mabes Polri, Densus, dan unsur lainnya akan segera mengungkap jaringan dari kejadian di Polsek Astana Anyar.

"Nanti akan ada update berikutnya di lokasi ini," katanya.

Disinggungg mengenai tulisan di sepeda motor, Polda Jabar dan Mabes Polri pun, kata Suntana, sedang mendalaminya.

"Memang di sepeda motornya ada tulisan, 'KUHP produk kafir, mari kita berantas penegak hukum,' itu saja. Tulisannya seperti itu, jadi bahan penyelidikan kita lebih lanjut," katanya.

Baca Juga: Cak Imin Diminta Jangan Nyapres, Pengamat: Dia Tokoh yang Diperhitungkan

Ditanya asal daerah pelaku, Suntana pun menyebutkan hal itu masih dalam proses identifikasi.

Hanya saja pelat nomor kendaraanya merupakan pelat nomor dari wilayah Surakarta.

"Bahan peledaknya pun belum bisa kita pastikan, jadi ada yang meledak oleh pelaku dan satu lagi peledaknya berada di sekitar Mapolsek. Dia membawa dua bom, satu belum sempat diledakkan, serpihannya berupa paku dan payung," katanya.***

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah