Sebut Pensiunan PNS Jadi Beban Negara, Beredar Surat Terbuka via WA: Di Mana Uang Tabungan Kami?

28 Agustus 2022, 07:00 WIB
Gaduh! Polemik Pensiunan PNS menjadi Beban Negara, Merespon Pernyatan Menteri Keuangan Sri Mulyani /

IKOBENGKULU.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati terus mencari cara mengatasi mengatasi krisis keuangan negara.

Belum lama ini saat rapat dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani menyebutkan jika pensiunan PNS (Pegawai Negeri Sipil)/ASN (Aparatur Sipil Negara) menjadi beban negara.

Disebut menjadi beban negara, karena berkaitan dengan skema pembayaran terhadap pensiunan sampai sekarang masih menggunakan sistem pay as you go.

Baca Juga: Jadwal Barcelona VS Real Valladolid, Ini Prediksi dan Kekuatan Tim

Perhitungan dari skema tersebut berarti dana pensiun dari hasil iuran PNS sebesar 4,75 persen dari gaji yang dihimpun PT Taspen ditambah dana dari APBN.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berencana untuk mengubah skema pembayaran terhadap pensiunan PNS yang dinilai bisa mengurangi beban negara.

Berkaitan dengan pernyataan yang diberikan Sri Mulyani, Said Didu menilai jika ucapan tersebut seolah menyalahkan pensiunan PNS.

Baca Juga: BBM Naik Harga Demi Jaga Subsidi Energi Maksimal Rp 503 Triliun

Terkait hal tersebut, beredar surat terbuka melalui grup-grup Whatsapp (WA) yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Utama PT. Taspen Persero.

Berikut ini surat terbuka ditulis oleh pensiunan PNS.

Kepada Yth:
Bp. Presiden Republik Indonesia,
dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Komisaris Utama dan Direktur Utama PT TASPEN PERSERO

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan penuh rasa prihatin sebagai seorang pensiunan yang semasa muda telah bekerja dengan penuh kesungguhan, tanpa berharap lebih dengan keikhlasan yang penuh, walaupun digaji di bawah standar hidup layak.

Akan tetapi tidak adanya penghargaan dan sedikitpun perhatian kepada para Pensiunan dari Pemerintah Bapak Joko Widodo, Menteri Keuangan Republik Indonesia yang telah menganggap Pensiunan adalah manusia-manusia tak berarti yang hanya menjadi Beban Negara. Yang memberati APBN pada tiap tahun.

Baca Juga: Buaya Ganas Masuk Keramba Nelayan Bikin Geger Warga Bengkulu

Bapak-bapak yang terhormat, kalau boleh saya yang rendah bertanya, Di mana Uang Tabungan Pensiun Kami? Uang Pensiun PNS itu bukan bagian dari APBN tapi merupakan Hasil Tabungan Pensiun yang dikumpulkan dan dipotong dari gaji tiap bulan, walaupun dengan gaji yang ada di bawah standar kehidupan yang layak.

Tabungan Pensiun itu sebuah tabungan asuransi yang dikembangkan secara bunga bertumbuh setiap bulan selama 30 tahun Yang apabila diperhitungkan dengan standar BI rate uang pensiun terendah PNS Gol II itu akan mencapai Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) per bulan. Perhitungan dengan Standar BI Rate 6% per tahun yang dipotong dari 4,75 % gaji selama 30 tahun akan menghasilkan Dana Pensiun mencapai Rp 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) Sedangkan Golongan III sebesar sampai Rp 1.000.000.000,- (satu miliar) atau pensiun per bulan sekitar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sedangkan selama ini yang kami terima sebagai uang pensiun hanya sekitar 40% dari potensi Dana Pensiun yang kami tabung.

Baca Juga: Soal Hibah Jalan Kalimantan dan Hibrida Raya, Ini Tanggapan Gubernur Bengkulu

Mengapa Kami PENSIUNAN masih dianggap menjadi beban APBN?

Bapak Presiden, Menteri Keuangan yang terhormat, uang pensiun itu uang tabungan kami yang kami pinjamkan bukan uang belas kasihan Negara Kepada Kami. Adalah sangat tidak layak bila kami Pensiunan dianggap menjadi Beban Negara apapun alasannya.

Betapa ganjilnya bahwa kami para pensiunan dianggap sampah kehidupan yang menjadi beban Pemerintah saat ini, yang seharusnya berani mengambil tanggung jawab Pemerintah yang terdahulu.

Bapak Presiden, ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan dengan disaksikan Komisaris Utama dan Direktur Utama PT. TASPEN PERSERO yang makan Gaji dari Tabungan pensiun Kami, tolong hargai kami sebagai mana layaknya. Ingat keberadaan Pemerintahan saat ini TIDAK AKAN PERNAH TERJADI tanpa pengorbanan kami. Tanpa perjuangan kami apa yang Bapak –bapak dapatkan saat ini tidak akan pernah Bapak-Bapak rasakan.

Tolong hargai kami.

D Aziz,
bersama pensiunan renta yang diperhinakan.***

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat Whatsapp

Tags

Terkini

Terpopuler