IKOBENGKULU/PRMN – Allah SWT, telah menciptakan jagat raya beserta mahluk-makhluknya dengan bentuk yang berbeda-beda. Semua makhluk yang diciptakan Allah SWT diwajibkan untuk tunduk kepadaNya dengan menjalankan semua perintah-perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Allah menciptakan manusia dengan akal untuk berfikir. Namun, kesempurnaan itu terkadang membuat manusia lupa akan penciptanya. Terkadang, ia menggunakan akal pikirannya untuk memikirkan hal-hal yang diluar kemampuannya.
Pikiran tersebut membawanya kepada pertanyaan-pertanyaan yang diluar batas kemampuan akalnya, bahkan mustahil jika dijawab hanya menggunakan akal pikiran. Seperti misalnya, bertanya mengenai siapa yang menciptakan Allah? Bagaimana rupa dan wujud Allah? Dan lain sebagainya.
Dilansir IKOBENGKULU/PRMN dari channel YT Islam Populer, Kamis 02 Juni 2022, menjelaskan kisah seorang atheis yang bertanya mengenai pertanyaan tadi. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa menjawab hal tersebut, kecuali pemuda yang satu ini. Berikut kisahnya.
Baca Juga: Perbedaan Antara Islam dan Muslim, Apa Fungsi dan Maknanya Dua Kata Ini
Dikisahkan pada waktu itu ada seorang atheis atau orang yang tidak percaya akan eksistensi Tuhan memasuki sebuah Masjid. Tidak lama kemudian, ia mengajukan tiga buah pertanyaan sekaligus kepada jamaah yang ada di Masjid. Namun, dengan persyaratan bahwa pertanyaannya tersebut tidak boleh dijawab menggunakan dalil, melainkan harus dijawab dengan akal.
Baca Juga: Perbedaan Antara Islam dan Muslim, Apa Fungsi dan Maknanya Dua Kata Ini
Pada dasarnya, memang orang atheis selalu mengukur segala sesuatu hanya menggunakan akal. Ia ingin ada bukti-bukti ilmiah yang nyata, yang bisa ditangkap oleh nalar manusia/akal pikiran.
Mereka juga beranggapan bahwa dalil-dalil hanya dipercaya oleh para pengikutnya saja. Oleh sebab itu, orang atheis tersebut memberikan syarat agar pertanyaannya tadi tidak boleh dijawab menggunakan sebuah dalil. Ia menentang jamaah yang ada di Masjid untuk menjawab pertanyaan berikut.
- Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?
- Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air? Bukankah itu janji Allah di surga?.
- Kalau iblis itu terbuat dari api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga terbuat dari api?
Baca Juga: Subhanallah! Inilah Orang-Orang Yang Sangat Ditakuti Iblis
Mendengar pertanyaan dari seorang atheis tersebut, tidak ada satupun jamaah yang mampu menjawab pertanyaan tersebut, kecuali salah seorang pemuda yang kemudian langsung menjawab tiga pertanyaan di atas satu persatu dengan sangat tenang.
Jawaban untuk pertanyaan pertama pemuda itu berkata: “Apakah engkau tahu dari angka berapakah angka satu itu berasal? Sebagaimana yang kita tahu bahwa angka 2 adalah hasil dari 1 + 1?, atau angka 4 yang berasal dari 2 + 2. Kamu tahu bahwa angka 1 itu adalah bilangan tunggal yang bisa menciptakan angka lain, akan tetapi dia tidak bisa tercipta dari angka apapun. Lalu apa yang membuatmu sulit untuk memahami bahwa Allah itu Dzat Maha Tunggal, Yang Maha Mencipta, tapi tidak bisa diciptakan”.
Mendengar jawaban dari pemuda tersebut. Orang atheis hanya terdiam, tidak berkutik tanpa memberikan komentar.
Kemudian, lanjut jawaban kedua. Pemuda tersebut bertanya kepada orang atheis: “Apakah ketika di dalam perut ibu kita dulu makan dan minum? Kalau memang kita makan dan minum, bagaimana kita tidak buang air di dalamnya. Lantas apa yang membuatmu sulit untuk percaya,bahwa di surga kelak kita akan makan dan minum juga tanpa buang air”.
Baca Juga: Astagfirullah! Inilah 10 Dandanan Wanita Muslimah Yang Diharamkan
Lanjut ke pertanyaan ketiga. Momen ini seketika membuat orang atheis terkejut. Sebab, ketika menjawab pertanyaan ketiga ini. Pemuda tersebut tiba-tiba menamparnya dengan sangat keras. Sudah jelas ia merasa kesakitan dan marah-marah kepada pemuda tersebut.
Lalu pemuda tersebut berkata “Tanganku ini terlapisi kulit dan tercipta dari tanah. Begitu juga dengan pipimu, sama-sama terbuat dari kulit dari tanah juga. Lantas jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana bisa engkau merasa kesakitan ketika aku menamparmu. Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama? Sebagaimana iblis atau setan dari api di neraka”.
Mendengar jawaban yang ketiga, atheis tersebut hanya bisa terdiam dan tertunduk tanpa bisa membantah apapun.
Dari kisah ini, telah mengajarkan kepada kita, bahwa tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela dan menjatuhkan Islam harus dihadapi dengan kekerasan. Akan tetapi, kita harus menghadapi dengan ilmu yang cukup. Seperti halnya yang dilakukan pemuda tadi. Ia mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan orang atheis dengan sangat cerdas.
Pemuda tadi merupakan salah satu pemuda Islam yang memiliki budi pekerti yang luhur dan ilmu pengetahuan yang luas. Lantas siapakah sosok pemuda yang menjawab pertanyaan tadi? Menurut sumber yang diambil, ada yang mengatakan bahwa pemuda tersebut adalah Imam Abu Hanifah. ***