Partisipasi komunitas menjadi kunci dalam upaya penyelamatan, dan kegiatan "Elephant Camp" ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Baca Juga: Program PMM UNIB: 74 Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi Ikuti Pertukaran di Bumi Rafflesia
Mahasiswa seperti Aza Khiatun Nisa dari Universitas Gajah Mada, yang juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, mengatakan, "Tema yang diangkat dalam kegiatan ini begitu mencekam seakan kita sedang berteriak pada korporasi, ada ganeshasentris dalam ekosentris. Korporasi yang menyengsarkan banyak elemen, jadi kita harus rapatkan barisan, mengikat lebih erat untuk menyelamatkan Bentang Seblat."
Bentang Seblat memiliki fungsi penting sebagai penyangga sumber penghidupan komunitas dan habitat bagi satwa seperti gajah Sumatera, yang merupakan spesies dilindungi dan terancam punah.
Dukungan luas diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekologis dan keberlanjutan alam ini. Saat ini, populasi gajah yang tersisa di Bentang Alam Seblat diperkirakan hanya sekitar 40-50 ekor. (erin)