Network
IKOBENGKULU.COM - Sebanyak 140 siswa SMA Sint Carolus aktif dalam acara Sosialisasi Sekolah Energi Bersih #2 dengan tema "Korban Krisis Iklim Bergerak, Transisi Energi Sekarang". Acara ini diadakan pada tanggal 9 Juni 2023 di Aula SMA Sint Carolus di Kota Bengkulu.
Sosialisasi Sekolah Energi Bersih #2 bertujuan untuk menyadarkan siswa akan kondisi bumi yang rusak akibat krisis iklim. Oleh karena itu, diperlukan gerakan bersama untuk mempercepat transisi menuju energi yang adil dan berkelanjutan. Kesadaran dan peran anak muda sangat penting dalam menyelamatkan bumi dari krisis iklim.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Sint Carolus, Sulistyanta, menyatakan bahwa program Sekolah Energi Bersih #2 merupakan hasil kerja sama antara Kanopi Hijau Indonesia dan SMA Sint Carolus Bengkulu untuk menyelamatkan lingkungan. Program ini merupakan implementasi dari Misi Lembaga Tarakanita yang mencakup nilai-nilai Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC).
"Menjaga keutuhan ciptaan memerlukan keadilan dan perdamaian. Tanpa kedua hal tersebut, lingkungan kita tidak akan terjaga. Salah satu upaya SMA Sint Carolus untuk menjaga keutuhan ciptaan adalah melalui kerja sama dengan Kanopi Hijau Indonesia. Salah satu implementasinya adalah Sekolah Energi Bersih #2, yaitu gerakan menuju energi bersih terbarukan."
Danny, seorang siswa kelas X di SMA Sint Carolus, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi Sekolah Energi Bersih memberikan pengetahuan bahwa sebagai anak muda, mereka harus menjadi pelaku dan penggerak dalam menjaga lingkungan.
"Sebagai remaja dan anak muda, kita harus aktif dan memotivasi orang lain dalam menjaga lingkungan. Salah satu bentuknya adalah melalui gerakan transisi energi untuk menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu. Gerakan ini dapat dimulai dari diri sendiri dan disebarkan kepada banyak orang," ungkapnya.
Gerakan transisi energi bersih membutuhkan kesadaran yang sama dari semua kalangan. Oleh karena itu, Sekolah Energi Bersih Bengkulu merupakan program untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar sadar dan aktif dalam menghentikan krisis iklim.
Olan Sahayu, Direktur Program dan Juru Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, mengatakan bahwa transisi energi ini telah menjadi agenda global, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat, terutama anak muda sebagai generasi penerus, harus mendukung dan memastikan pelaksanaan transisi yang adil dan berkelanjutan.
