"Zikir itu ketika duduk, berbaring, tegak dan terus menerus berzikir. Kenalkan hatimu untuk berzikir," ungkap Eddy.
Sementara itu, Ketua Panitia ZAN Dempo Xler SIP MAP mengatakan, ZAN itu harusnya dilakukan pada tahun 2024. Namun atas petujuk Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy sebagai asuhan tertinggi Thoriqoh Naqsabandiyah, maka ZAN itu digelar pada 2022.
"Buya telah memberikan petujuk, atas ancaman persoalan bangsa. Juli sampai Agustus lalu, fakta itu terjadi. Pemerinta Pusat menyampaikan ancaman risesi 2023. Maka atas kondisi itu, para sufi turun untuk mendokan negeri. Agar negeri ini bisa menjadi Indonesia emas," tegasnya.
Menurut Dempo, jemaah perkumpulan pengajian ilmu tasawuf Thoriqoh Naqsabandiyah di Indonesia ini ada lebih 1 juta orang. Belasan ribu yang hadir ZAN, telah mewakili untuk mendokan bangsa.
"Thoriqoh Naqsabandiyah tidak akan pernah gentar untuk menjaga keutuhan NKRI. Tidak ada yang bisa merobohkan pancasila. Maka dari Bengkulu, menjadi awal kebangkitan Indonesia emas 2030," ujar Dempo yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.
Disisi lain Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengatakan, Bengkulu Selatan memiliki visi besar untuk mewujudkan BS emas dengan landasan cinta. Maka kecintaan itu, harus terus ditanamkan, agar daerah bisa terbangun karena cinta.
"Maka cinta tuhan yang maha esa telah menghadirkan kita semua disini," tutur Gusnan.
Gusnan menegakan, sangat mendukung berbagai kegiatan keagamaan. Seperti acara ZAN yang dihadiri sekitar 15 ribu orang tersebut. Kedepan, tidak hanya belasan ribu, tapi BS siap menjadi tuan rumah, jika ada kegiatan yang menghadirkan lebih dari 50 ribu orang.
"Kami juga sampaikan permohonan maaf, jika ada yang kurang nyaman dalam sambutan kami. Kami sudah maksimal melakukannya. Maka harapan kami, tolong bawa cerita baik dari BS dan Provinsi Bengkulu, untuk diceritakan di daerah masing-masing," ungkapnya.