Puluhan Ribu Keluarga di Bengkulu Tercatat Miskin, Tak Miliki Rumah Layak Huni, Tersebar di Kabupaten /Kota

- 4 April 2022, 01:35 WIB
Ilustrasi rumah tak layak huni.
Ilustrasi rumah tak layak huni. /Polres Bogor/Linna Syahrial

IKOBENGKULU.COM- Kemiskinan selalu menjadi problem utama yang terjadi di negeri ini. Tak terkecuali di Provinsi Bengkulu.

Puluhan ribu keluarga di Provinsi Bengkulu tercatat sebagai miskin. Mereka juga tidak memiliki rumah layak huni. Dari 516.748 keluarga terdapat sebanyak 98.882 atau sebesar 19 persen menempati rumah tidak layak huni (RTLH ).

Dilansir ikobengkulu.com dari BKKBN Provinsi bengkulu, berdasarkan hasil Pendataan Keluarga (PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2021 mencatat, fasilitas lingkungan yang dinilai tidak sehat dengan kategori keluarga tidak mempunyai rumah layak huni sebanyak 98.882 keluarga yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.


Terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 7.783 keluarga, Rejang Lebong 16.197 keluarga, Bengku Utara terdapat sebanyak 16.369 keluarga, Kabupaten kaur sebanyak 6.744 keluarga.

Kemudian, Kabupaten Seluma mencapai 11.955 keluarga, Kabupaten Mukomuko sebanyak 10.346, Kepahiang sebanyak 8.389, Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 6.562 dan di Kota Bengkulu sebanyak 8.066 keluarga.


RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan dan kesehatan penghuni dan tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan, dan sosial

"Kondisi itu berpeluang menyumbang potensi stunting bagi keluarga-keluarga tersebut,” kata Drs Zainin, Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Bengkulu.

Tak hanya RTLH berpotensi stunting, fasilitas kesehatan tidak sehat lainnya pun, seperti keluarga tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak, keluarga yang tidak memiliki jamban yang layak juga dapat memberikan potensi stunting, kata Zainin.

Di Bengkulu keluarga yang berpotensi stunting mencapai 264.391 keluarga. Yang disebabkan beberapa faktor baik dalam aspek pendidik, kesehatan dan ekonomi, sehingga menempatkan status keluarga tersebut pada keluarga pra sejahtera, sebut Zainin.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: BKKBN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x