Tibalah di hari yang keenam. Pada hari itu di Mahligai diadakan tarian bujang dan gadis. Seruling serdam mulai dibunyikan, gung kulintang dilagukan, sehingga meriahlah suasana di saat itu.
Khalayak ramai ikut berbondong-bondong datang menyaksikan pesta tersebut. Anak angkat raja pada saat itu memakai pakaian kerajaan.
Bukan main gagahnya pada malam itu, sehingga orang-orang yang ada di sana kagum melihatnya.
Calon istri anak raja Aceh mengetahui bahwa itu adalah Raden Alit, tunangannya yang dahulu, akan tetapi semua orang yang ada di sana tidak mengetahui hal itu. Bermacam-macam tarian telah diadakan pada malam itu. Tibalah giliran anak angkat raja untuk menari di mahligai. Raja menitahkan padanya supaya ia memilih sendiri pasangannya untuk menari. Ia tetap diam, tak mau berdiri. Setelah raja menanyakan yang kedua kalinya, barulah ia menjawab, “Kalau boleh saya ingin menari bersama sang putri.” Raja menanyakan apakah sang putri bersedia atau tidak. Sang putri menganggukan kepala menyatakan ia bersedia untuk menari. Hal ini memang telah lama dinantikan oleh sang putri, sebab ia mengetahui pasangannya itu adalah tunangannya. Sejak. saat itu ia mulai menari, hingga hampir subuh mereka tak pernah berbenti. Semua tarian mereka bisa melakukannya. Penonton jadi heran melihat keadaan yang demikian.
Baca Juga: 4 Cara Nembak Cewek Anti Ditolak, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan Cowok
Kemudian berdirilah seorang dukun menghampiri raja dan ia mengatakan bahwa yang menari itu bukan lagi manusia, tetapi itu hanyalah bayangan. Sedangkan orangnya sudah pergi dari istana inti Mendengar hal itu raja menjadi terkejut dan hampir pingsan dibuatnya. Anak raja Aceh turun dari singgasana, ingin ia rasanya berontak. Tetapi apa boleh buat, semuanya telah terjadi. Acara segera dihentikan, dan terjadilah keributan di tengah-tengah kegembiraan. Suasana jadi kacau, mencari sang putri ke sana ke mari. Namun mereka tak ada lagi di sekitar istana.
Puaslah rasa hati Raden Alit telah berhasil dapat merebut kembali tunangannya.
Di waktu menjelang subuh, ada salah seorang perempuan pergi mencuci beras ke tepian.
Terlihatlah oleh perempuan itu mereka sedang duduk di pinggir kali. Perempuan itu cepat-cepat. pulang, segera memberitahukan peristiwa itu kepada raja. Raja segera memerintahkan pada hulubalangnya menyusul untuk menangkap mereka.
Akan tetapi Raden Alit telah membawa jauh-jauh tunangannya dan disembunyikan di suatu tempat. Kemudian Raden Alit kembali lagi, lalu mengadakan perlawanan terhadap pasukan Aceh. Terjadilah pertumpahan darah yang sangat hebat. Raden Alit itu memang benar-benar orang yang sakti. Hampir sehari penuh lamanya pertempuran tersebut berkecamuk.