Cerita Rakyat Daerah Bengkulu - Sejarah Persahabatan Bengkulu dan Aceh

- 24 Mei 2022, 12:22 WIB
Pangeran Cakrabuana, Putera Mahkota Pajajaran Pendiri Kesultanan Cirebon, Berikut Keturunanya/ilustrasi tangkap layar dari kanal youtube @yulia morgan
Pangeran Cakrabuana, Putera Mahkota Pajajaran Pendiri Kesultanan Cirebon, Berikut Keturunanya/ilustrasi tangkap layar dari kanal youtube @yulia morgan /

Setelah beberapa lama ia tinggal di desa itu, ia dapat memastikan  akan  kebaikan  hati  dan  kehalusan  budi  bahasa  gadis itu. Disampaikannya kepada perempuan  itu   maksud   hatinya akan meminang anak gadisnya. Pinangnannya diterima dengan senang hati, sebab kerendahan hati, keramahan  serta kehalusan budi bahasanya sudah menjadi buah bibir penduduk di desa itu. Lebih­lebih perempuan itu sejak pertemuan pertama sudah mengaguminya. Maka diadakanlah selamatan sekadarnya untuk merayakan pertunangan Raden Ali dengan gadis itu.

Baca Juga: Fakta-Fakta Unik Pernikahan Maudy Ayunda Menikah dengan Jesse Choi

Raden Alit kembali ke Bengkulu untuk memberitahukan kepada saudara-saudaranya tentang pertunangannya itu. Sebelumnya kepada tunangannya ia berpesan seraya berkata, “Hati-hatilah menjaga  diri, dan tetapkanlah  hatimu  untuk  setia hanya kepada kakanda. Jangan terpengaruh dengan harta ataupun pangkat". Gadis  itu   menangguk  tanda akan mematui pesan tunangannya.

Tidak berapa lama setelah Raden Alit kembali ke Bengkulu, datanglah anak raja Aceh ke desa itu. Maksud semula ialah merantau mencari pengalaman.

Namun seperti juga Raden Alit ia bertemu dan tertarik kepada gadis di desa itu, yaitu tunangan Raden Alit.

Anak  Raja  Aceh  tidak  mengetahui  bahwa  gadis  itu  sudah bertunangan. Ia pun berusaha untuk memikatnya. Dibujuknya serta dirayunya gadis itu. Diberinya janji-janji yang menyenangkan. Maklumlah anak raja. Ia dapat memenuhi apa saja yang diminta, dan diingini orang. Meskipun demikian tunangan Raden Alit itu tetap tidak mau menerima bujuk rayu anak raja Aceh.

Padahal kalau dibandingkan anak raja Aceh itu jauh lebih gagah dan perkasa dari Raden Alit. Gadis itu selalu ingat kepada pesan tunangannya.

Anak raja Aceh menjadi penasaran karena cintaya ditolak. Ia pun bermaksud membawa lari gadis itu dengan paksa. Akhirnya maksudnya tercapai untuk membawa gadis itu ke Aceh.

Kedatangan anak raja Aceh di negerinya disambut dengan meriah, karena ia telah membawa calon istrinya. Harl itu diadakan jamuan makan secara besar-besaran dan semua rakyat diundang. Tak  lama  kemudian  sepeninggal  anak  raja Aceh,  Raden Alit berangkat dari Bengkulu ke Lubuk Pandan akan menemui tunangannya.  Tapi apa hendak  dikata, tunangannya telah dilarikan orang. Setelah ia mengetahui peristiwa yang dialami tunangannya, Raden kembali ke Bengkulu memberitahukan kepada saudaranya, bahwa ia akan menyusul tunangannya ke Aceh. la berpesan kepada saudaranya, apabila tiga bulan lamanya ia tak kembali, supaya saudaranya menyusul ke Aceh.

Berhari-hari lamanya Raden Alit berjalan, tak menghiraukan siang dan malam. Dengan hati yang duka ia berjalan seorang diri tak mengenal lelah dan rasa takut. Yang dipikirkan tak lain ialah bagaimana keadaan tunangannya sekarang.

Halaman:

Editor: Doris Susama

Sumber: Buku Cerita Rakyat Daerah Bengkulu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x