Kepala dusun (kadus) memberikan apresiasi atas kontribusi sosialisasi olahan keripik Labu Siam.
Kadus dan masyarakat setempat tertarik untuk mengembangkan keripik Labu Siam sebagai produk khas desa.
"Kami memberikan bantuan dari pembuatan hingga proses perizinan halal," ungkapnya.
Di tengah kesibukan kuliah di Kota Bengkulu, usaha keripik Labu Siam telah siap dipasarkan secara profesional. Model penjualan daring melalui Instagram dengan akun @chayote_chips dijual dengan harga 10 ribu rupiah. Akan ada beragam ukuran sesuai permintaan pasar di masa depan.
Saat ini, variasi rasa masih terbatas pada rasa asli, pedas, dan nano-nano. "Keripik Labu Siam ini memiliki harga terjangkau dan kemasan menarik. Sedang dalam proses perizinan sertifikat halal," pungkasnya. ***